Kalangan Guru Berharap Pelatihan Anti Narkoba Oleh BBN Tidak Sekedar Ceremonial
Kabupaten Bima,
samadapos.com – Maraknya penguna Narkoba terutama di kalangan pelajar atau usia
dibawah umur di Bima. Membuat para Lembaga Pendidikan khususnya Guru – guru,
berharap kegiatan ataupun seminar bahkan pelatihan anti Narkoba tidak hanya
ceremonial semata. Namun ada tindakan yang nyata dari pihak terkait seperti
BNN, Polisi dan Keluarga untuk mencegah dan mengantisipasi peredaran Narkoba.
Hal itu dikatakan oleh salahsatu guru BK MTSn 2 Kota Bima, Ridwan
S. Pd, saat menghadiri acara atau kegiatan yang diadakan oleh Badan Nasional
Narkotika (BNN) Provinsi NTB, di Aula SMKN 3 Kota Bima, Selasa (11/8/2015).
Kepada wartawan, Ridwan mengatakan. Seminar atau kegiatan kerap
diadakan di Bima, namun action dilapangan tidak begitu maksimal dan
efektif karena persoalan seminar ataupun pelatihan kebanyakan kurang ada tindak
lanjutnya.
“Sebenarnya yang penting dilakukan adalah Pembinaan kararkter
moral dan mental, karena itu merupakan pondasi dasar yang jelas, yang mungkin
diterapkan baik dari segi agama maupun sosial,” katanya.
Menurut Ridwan, sebagai Guru BK apalagi di Sekolah berorientasi
keagamaan. Pondasinya agamanya kuat, apalagi ditambah perhatian extra dari
orang tua. Meskipun tidak ada kurikulum atau mata pelajaran khusus di sekolah,
dirinya optimis penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar tentu akan berkurang
bahkan tidak ada sama sekali.
“Secara pribadi, Kurikulum 13 (K-13) tidak ada pembelajaran
mengenai ini, meskipun arahnya untuk pembentukan karakter. Hanya kita punya
kesadaran pribadi untuk menyampaikan atau melakukan pembinaan agar tidak
menyalahgunakan atau memakai barang haram tersebut,” akunya.
Untuk itu dirinya berharap agar peran para orang tua agar selalu
memperhatikan dan memantau perkembangan anaknya. Dan pada saat keluar pada
malam hari, orang tua harus melakukan penegasan agar sang anak tidak
memanfaatkan waktu untuk hal – hal yang tidak ada manfaatnya.
“Dikwatirkan kalau masuk pengaruh dunia malam, bisa jadi seorang
anak melakukan hal yang diluar batas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan
Masyarakat BNN Provinsi NTB, Irfan, mengatakan pelatihan tersebut dilakukan
untuk melatih para lembaga pendidikan yang ada di Bima untuk menyebarluaskan
informasi tentang langkah pencegahan dan antisipasi peredaran Narkoba.
“Nanti peserta yang hadir dalam kegiatan ini akan dikeluarkan
sertifikat yang di tanda tangani oleh Bupati atau Walikota untuk membantu kerja
BNN, Polisi dan Jaksa dalam memberantas peredaran Narkoba,” terangnya.
Irfan menegaskan, rata – rata penguna atau penyalahgunaan di NTB
berusia antara 18 hingga 30 tahun. Dan beberapa orang telah direhablitasi
kemudian diberikan pelatihan yang sesuai dengan bakat. Dirinya juga menambahkan
pada tahun 2015 ini BNN Provinsi akan membentuk Badan Nasional Kabupaten atau
Kota (BNK) di Bima dan efektifnya 2016 mendatang.(SP.02)
Post a Comment