Banyak Wilayah di Kabupaten Bima Tanpa Jaringan HP
Gambar Ilustrasi Tidak Ada Jaringan HP |
Samada Pos, Kabupaten Bima
– Sulitnya akses
jaringan telekomunikasi telepon seluler (HP), rupanya tidak hanya dirasakan
warga Desa Campa Kecamatan Madapangga. Nasib serupa juga dialami sebagian warga
diwilayah Kabupaten Bima lainnya.
Seperti di Kecamatan Langgudu, Lambu, Tambora dan Ambalawi. Daerah tersebut
merupakan kawasan daerah atau wilayah terpencil dan pelosok didaerah ini.
Hal
itu, juga diakui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo)
Kabupaten Bima. SKPD setempat telah mengusulkan pembangunan tower Base Transceiver
Station (BTS) sebuah infrastruktur jaringan telekomunikasi ini ke Pemerintah
Pusat.
Kabid
Kominfo Dishubkominfo Kabupaten Bima, Muhammad Irfan, ST, tidak membantah jika
sebagian wilayah setempat belum terkena jaringan telekomunikasi telepon seluler.
Seperti di, Lambu bagian selatan, Langgudu bagian utara. Ambalawi bagian
selatan, Soromandi bagian utara. Serta sebagian besar wilayah Tambora.
“Termasuk
di Desa Campa Kecaamtan Madapangga belum menikmati jaringan ini. Wilayah ini
masuk daerah pelosok dan terpencil,” ucapnya menjawab wartawan.
Dia
mengakui, selama ini pihaknya kerap mengusulkan pembangunan tower atau BTS
tersebut. Baik ke Dishubkominfo Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB maupun
Pemerintah Pusat.
Akan
tetapi, lanjutnya, pada tahun 2017 mendatang dipastikan akan dibangun sebanyak
37 titik BTS. Setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat yang diusulkan
pada tahun 2015. Pihaknya mengusulkan pembangunan 41 titik BTS, di seluruh
titik tanpa sinyal (blankspot area).
“Mengenai
pembangunan BTS ini, tiap tahun kok kami usulkan, ke Pemrov dan Pemerintah
pusat. Namun baru tahun ini diterima. Dari 41 titik yang diajukan atau
diusulkan, hanya 37 titik yang disetujui. Rencananya tahun 2017 mulai
dibangun,” terangnya.
Menurut
dia, sejauh ini, pihak Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), telah
melakukan komunikasi, bahwa pada Bulan Oktober 2016 mendatang akan melakukan
survey di 37 titik yang akan dibangun BTS tersebut.
“Survey
dilakukan secara bertahap. Tapi yang pasti Oktober, pihak Kementrian akan turun
ke Bima. Kita berharap soal ini tidak ada kendala, sehingga awal 2017, BTS
mulai dibangun,” terangnya.
Sebelumnya,
Kepala Desa H. Manyur wartawan belum lama ini mengeluhkan bahwa warga desanya
belum menikmati jaringan telepon seluler hingga saat ini. Sehingga warga
setempat kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan pihak kerabat diluar
daerah.
“Kalaupun
ingin menelpon harus ke desa tetangga (Woro) yang jaraknya 5 kilometer,”
tuturnya.
Bahkan
selama ini pihaknya pernah dijanjikan oleh sejumlah Kepala Daerah (Bupati) yang
pernah memimpin Kabupaten Bima akan membangun BTS. Akan tetapi hingga saat ini
tidak kunjung terealisasi.(SP.02)
Post a Comment