Antisipasi Kekeringan, Pemkab Bima dan Lembaga Mitra Adakan Lokakarya
Kabupaten Bima, Samadapos.com -
Untuk mengurangi resiko bencana akibat perubahan pola iklim terhadap pola tanam
di Kabupaten Bima, Pemerintah Kabupaten Bima bekerjasama dengan World
Neighbours (WN), AusAid dan Gerakan Masyarakat Untuk Pelestari Alam
(GEMPITA) menyelenggarakan Lokakarya Pengurangan Resiko Bencana Hasil
Kajian Pola Curah Hujan dan Pola Tanam di Kabupaten Bima Kamis (27/8/2015) di aula
kantor Bima.
Lokakarya
dibuka secara resmi oleh Bupati Bima yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten
Bima. Pada acara yang mengundang SKPD Rumpun pertanian dan SKPD teknis lainnya,
BMKG dan perwakilan masyarakat di Lokasi Bencana, Sekda kabupaten Bima
Drs. H.M. Taufik, HAK, M.Si dalam arahannya mengatakan, kepala dinas
berperan penting merealisasikan visi dan misi pemerintah. Lokakarya ini penting
untuk merumuskan langka-langkah strategis penanaganan bencana kekeringan di
Bima ke depan.
Di
hadapan 30 peserta yang berasal dari beragam elemen tersebut, sekda menjelaskan
perlu ada kerjasama dan kebersamaan dalam berpikir. Intinya adalah bagaimana
lokakarya melahirkan satu agenda dan langkah yang akan dijabarkan dalam
mengatasi bencana kekeringan khususnya pada sektor pertanian. "Pola tanam
dipengaruhi oleh curah hujan dan untuk mengurangi resiko akibat kekeringan ini
maka perlu dilakukan kajian mendalam dampak iklim ini". Kata Sekda.
Taufik
memaparkan, "Pemerintah daerah berkewajiban memprioritaskan sektor
pertanian karena langsung berpengaruh berhadap kehidupan mayoritas penduduk.
Sehingga penanganan sektor pertanian dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Artinya, "bila sektor pertanian bagus, maka dengan
sendirinya akan meningkatkan derajat kehidupan masyarakat Bima". Jelas Sekda.
Pada
sesi diskusi, yang dipandu Kabid Kebencanaan BPBD kabupaten Bima,
Direktur LSM Gerakan Masyarakat Untuk Pelestari Alam (GEMPITA)
Rahmah dalam penjelasannya memaparkan, "lembaga yang dipimpinnya fokus
pada lima desa di lingkar utara kecamatan Sanggar dan Tambora dan
mudah-mudahan ke depan ada penambahan penyebaran desa yang diintervensi melalui
program.
Rahmah
menjelaskan, "Lokakarya ini merupakan lanjutan kajian resiko iklim di
lokasi rawan bencana kekeringan dan lokakarya tingkat kabupaten.
Perubahan iklim merupakan bagian yang berkontribusi dalam terjadinya
bencana".
Rahmah
menjelaskan, "desa di Kecamatan Sanggar dan Tambora termasuk dalam
priotitas I peta kerawanan pangan, sehingga perlu diketahui pola
tanam yang cocok agar wilayah tersebut keluar dari kondisi rawan Pangan".
Kata Rahmah
Selain
kalangan LSM, lokakarya juga menghadirkan komisi III DPRD Kabupaten
Bima yang membidangi Kebencanaan. Edy Muhlis, S.Sos mewakili Ketua
Komisi III DPRD dalam pemaparannya menyampaikan, "berkaitan masalah
bencana alam, bukan hanya tanggung jawab BPBD dan Dinas Sosial, tapi semua
pihak. Karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan perlu upaya
komprehensif, seperti perlunya koordinasi intensif. Ini penting agar ketika ada
bencana semua komponen bergerak". Terang mantan jurnalis ini.
Dalam
penanganan bencana, maka manajemen pra bencana menjadi penting untuk ditangani,
dan ini perlu koordinasi lintas sektoral seperti dengan dinas PU yang menangani
infrastruktur".Jelas Edy.
Edy menambahkan, "Instansi terkait perlu melakukan kajian sesuai Tupoksi
dan harus ada output sehingga Legislatif tidak ragu-ragu mengalokasikan
anggaran untuk penanganan kebencanaan. Bila ada database, maka akan mudah untuk
dibahas dan dikoordinasikan lintas sektor, dalam penanganan komisi III DPRD
membuka diri dalam membahas aspek penanganan bencana". Tutup Edy Muhlis.
Melalui
BMKG akan diketahui pola curah hujan dan pemaparan aspek klimatologi oleh
pakar ITB DR. Arni Susandi, MT dan Daryatmo dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Daryatmo
menyampaikan, "Bila vegetasi berubah maka iklim juga akan berubah,
tapi dengan membuat rekayasa skala mikro iklim pada wilayah tertentu maka hal
ini akan membantu mengurangi situasi ekstrim iklim yang kemungkinan akan
terjadi". Jelasnya.(SP.01)
Post a Comment