Bupati Dinilai Bungkam, Warga Oi Katupa Gelar Aksi Tutup Mulut

Ratusan Pengunjukrasa Dengan Tertib Kembali Ke Tempat Penginapan Usai Menggelar Aksi Tutup Mulut di Depan Kantor Bupati Bima Senin (26/09/2016). Foto: Nurdin Micky
Kabupaten Bima, Samadapos.com - Setelah Menginap lebih dari sebulan menginap di eks kantor bupati Bima, puluhan warga desa oi Katupa kembali mendatngi kantor bupati Bima guna menagih janji bupati Bima pada saat menerima kehadiran perwakilan mereka pada saat aksi unjukrasa beberapa waktu yang lalu.

Seperti biasanya, puluhan warga desa yang didominasi oleh ibu ibu dan anak anak ini melakukan unjukrasa bersama aktivis mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMD) dengan anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD) dengan beberapa organisasi lainnya.

Jika sebelumnya, Unjukrasa dilakukan dengan cara menggelar orasi secara bergantian, namun yang dilakukan warga bersama aktivis kali ini (Senin 26/09/2016) adalah aksi tutup mulut dengan menggunakan masker.

Pantauan langsung samadapos.com, bertepatan dengan hari Tani ini, warga berangkat dari tenda tempat menginapnya di eks kantor bupati Bima menuju kantor bupati Bima dengan berjalan kaki dengan tertib.

Dalam spanduk dan poster yang dibawa pengunjukrasa, tuntutan warga dan aktivis ini masih sama seperti biasanya, yakni menuntut IUP PT. Sanggar Agro dan mengembaikan tanah warga desa Oi Katupa yang telah dirampas.

Aksi massa berjumlah ratusan yang menjadi perhatian warga kota Bima ini berjalan tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian dari polres Bima kota.

Usai menggelar aksi, perwakilan pengunjukrasa kepada media ini menuturkan, aksi tutup mulut ini dilakukan sebagai bentuk protes warga atas bungkamnya bupati Bima atas aspirasi dan penderitaan warga desa Oi Katupa.

Aktivis PRD kabupaten Bima ini mengungkapkan, padahal diwaktu pertemuan dengan massa aksi beberapa hari yang lalu Bupati Bima meminta warga menunggu jawaban, namun belum juga ada informasinya.



Hinggga warga bersama aktivis ini mengahiri aksinya sekitar pukul 12: 30 waktu setempat, tidak ada pihak pemerintah kabupaten Bima yang menemui pengunjukrasa.(SP.01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.