Kenapa Pria Jahat Bisa Memikat Hati Wanita? Ini Dia Alasannya
Ilustrasi |
Samadapos.com - Pernahkah anda memiliki sahabat yang sudah dibilangin
beribu-ribu kali untuk meninggalkan kekasihnya yang jahat namun tetap tidak
mau? Inilah alasan ilmiah mengapa pria nakal dan jahat justru bisa memikat hati perempuan.
Di
balik ketertarikan perempuan pada bad guy ternyata terdapat alasan
ilmiah yang memang ada di sistem tubuh kita. Faktanya, otak manusia ternyata
justru bisa sangat terkoneksi dengan orang yang jahat pada kita. Karena itulah perempuan yang sudah terlanjut cinta dan terkait
dengan pria jahat, psikopat, sadistik, dan semacamnya biasa sangat sulit untuk
melepaskan diri.
Secara tak sadar, kita
ternyata bisa kecanduan dengan hubungan romantis yang memiliki masa 'tinggi'
dan 'rendah' dramatis. Orang yang sudah memiliki hubungan dengan tipe seperti
ini ketika putus harus diterapi dengan cara seperti orang melakukan terapi
penderita kecanduan narkoba. Mengerikan sekali bukan?
Pernahkah anda bertanya-tanya
mengapa begitu sulit lepas dari pasangan yang membuatmu merasa tak aman atau
terus menyakitimu? Anehnya, justru perilaku jahat pasanganlah yang ternyata
membuatmu merasa punya hubunga lebih dekat.
Permainan
emosi naik dan turun secara drastis justru membuat hubungan terasa lebih
menegangkan dan seru. Karena itu, tak mudah lepas dari hubungan semacam ini.
Lebih jauh lagi, secara ilmiah ternyata ada hormon-hormon dalam tubuh kita yang
mendukung otak untuk terus melanjutkan hubungan tak sehat seperti ini.
Hormon
apa sajakah itu? Inilah alasan ilmiah mengapa pria nakal dan jahat justru bisa
memikat hati perempuan.
1. Dopamin
Kencan
tak terlupakan, pujian-pujian memabukkan, dan perhatian yang manis bisa membuat
otak melepaskan hormon dopamin. Dopamin adalah hormon yang menimbulkan efek
puas pada otak. Hormon ini bisa 'meledak' dengan lebih dasyat jika dipicu oleh
sesuatu yang tidak rutin dan tak terjadwal
Ini menjelaskan mengapa
hubungan dengan pria'jahat' membuat hormon dopamin bisa meledak-ledak. Jika
hari ini kita disakiti dan tidak dihiraukan, besok kita bisa disayang-sayangi
dengan begitu baik. Hal ini membuat otak memproduksi hormon dopamin yang
membuat kita merasa sangat puas.
Makin kita tak bisa
menduga kapan hal baik akan terjadi, makin memuaskan pula rasanya ketika hal
itu datang. Itulah yang terjadi pada hubungan tak sehat. Walau pria bisa sangat
jahat dan menyakiti kita. Bila ia kembali dan berbuat baik lagi, otak akan
merasa puas sehingga secara tak sadar sulit bagi kita untuk lepas dari pria
jahat ini.
2. Oksitoksin
Hormon
oksitoksin sering disebut sebagai hormon cinta dan sentuhan. Hormon ini
mengikat pasangan dan paling sering muncul ketika berhubungan seks. Ketika perempuan sudah melakukan hubungan seks dengan
pria, ia tak hanya menyatu secara fisik namun juga secara psikologis dan
emosional. Tingkat kesatuan ini lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki.
Bad guy biasanya
memiliki emosi labil dan mereka cenderung spontan. Karena itu, biasanya mereka
memiliki fantasi seks yang lebih liar dan unik. Jadi pria nakal biasanya mampu
memberikan hubungan seks yang lebih memuaskan pada perempuan. Karena
itu, makin sulit bagi perempuan untuk lepas dari pria nakal yang
sanggup membuat dirinya merasa puas dan dicintai.(thought catalog)
Post a Comment