Setelah 15 Hari Aksi Nginap, Warga Desa Oi Katupa Mulai Terserang Penyakit

Puluhan Warga Desa Oi Katupa Berunjukrasa di Depan Kantor DPRD Kabupaten Bima 24/8/2016 lalu.
Kabupaten Bima, SAMADAPOS.com - Kondisi puluhan warga yang menjadi korban sengketa lahan dengan salah satu perusahaan di Bima NTB cukup memprihatinkan. Tercatat, sudah 35 orang terjangkit berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan dan infeksi saluran pernapasan.

Puluhan korban kini mendapat perhatian serius dari Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri dengan menurunkan tim medis dari RSUD setempat untuk memeriksa warga yang sudah 15 hari menginap di kawasan eks kantor Bupati Bima tersebut.

Mereka mendapat perawatan langsung oleh tim dokter di tempat mereka menginap. Satu per satu pasien dimasukkan ke mobil ambulans untuk diperiksa secara bergilir.

"Hingga saat ini sudah 35 orang terjankit penyakit yang berbeda. Antara lain, menderita infeksi saluran pernapasan dan ganggun pencernaan. Selain itu, ada juga pasien yang mengalami gatal-gatal. Pasien sebagian besar merupakan orang dewasa dan anak-anak," kata dr Muhamad Akbar di sela-sela pemeriksaan pasien, Senin (5/9/2016).

Dari 35 pasien yang diserang penyakit tersebut, terdapat 7 anak-anak berusia 1 hingga 7 tahun mengalami gangguan pencernaan.

“Dari 7 anak-anak itu rata-rata mengalami diare, saat ini sudah diberikan pengobatan secara gratis,” ujar Akbar.

Selain itu, ada 1 korban telah dirujuk ke RSUD Bima untuk mendapat pertolongan medis. Seorang ibu rumah tangga yang berusia 40 tahun itu mengalami gangguan ginjal, sehingga harus dirawat secara intensif.

Menurut akbar, kondisi tempat tidur yang tidak memadai, tidak ada kelambu dan tak ada obat nyamuk menjadi penyebab warga tersebut mudah diserang penyakit.

“Mungkin tempat mereka berteduh di sini kurang memadai dan makan minum yang kurang idealis, sehingga mereka mudah terkena penyakit pencernaan, gatal-gatal dan penyakit pernapasan,” sebut Akbar.

Puluhan pasien tersebut merupakan warga asal Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, yang berunjuk rasa menuntut pengembalian lahan yang telah diserobot oleh salah satu perusahan di daerah itu.
Kondisi Kesehatan Warga Desa Oi Katupa Mulai Menurun, Hingga Kini Masih Bertahan di Tenda Darurat


Demi mengembalikan lahan yang kini dikuasai oleh Perusahaan, mereka relah berjalan kaki dari kampung halamanya selama 3 hari 3 malam dengan jarak sejauh 200 kilometer.


Selama 15 hari di Kota Bima, mereka tidur di atas tanah beralaskan terpal di sebuah tendah berukuran sekitar 10 x 5 meter yang mereka bangun di kawasan eks kantor bupati yang terbakar beberapa tahun lalu.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.