Hendak Potret Aksi, Anggota Polisi di Bima Dikeroyok Demonstran
Gambar Ilustrasi |
Diduga, mereka melakukan
pengeroyokan itu karena tidak mau aksinya difoto. Akibatnya, Bripda Ihkwal
mengalami luka ringan di bagian kepala. Ikhwal yang ditemui saat didampingi
aparat kepolisian Polres Bima Kabupaten mengaku dipukul oleh oknum mahasiswa
lebih dari sekali.
"Saya dipukul sebanyak
tiga kali. Pelakunya berjumlah lima orang,” ungkap Ikhwal.
Sebelum penganiayaan
terjadi, anggota tim identifikasi Polres Bima itu mengaku hendak memotret massa
aksi yang sedang berorasi.
Mereka menuntut ganti rugi
lahan warga Desa Oi Katupa, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang kini telah
dikuasai oleh Perusahan perkebunan kayu putih PT Sanggar Agro di kawasan
Tambora.
Karena tidak senang diambil
gambarnya, lanjut Ikhwal, mereka berteriak dan menyerangnya hingga terjatuh.
"Tadi saya mau foto,
tiba-tiba kamera saya ditepis. Mereka tampaknya tidak senang diambil gambar,
lalu memukul saya dari belakang sampai saya jatuh diparit,” kata Ikhwal.
Polisi lain yang melihat
kejadian itu segera berusaha menyelamatkan Ikhwal dari serangan oknum mahasiswa
tersebut. Sementara itu, beberapa petugas lain yang tidak terima rekannya
dikeroyok mahasiswa mengamuk dan berusaha menyerang balik, namun berhasil
dihalau aparat yang berjaga.
Setelah kejadian, salah
seorang penggerak aksi langsung meminta maaf kepada Ikhwal yang menjadi korban
pemukulan oleh rekan aksinya.
"Saya meminta maaf
kepada pihak kepolisian karena ada rekan kami yang melakukan pemukulan. Sekali
lagi saya minta maaf,” ucap M Nasarullah kepada Ikhwal saat didampingi beberapa
anggota lainya.
Akibat insiden tersebut,
aktivitas lalu lintas di Jalan Lintas Bima-Sumbawa di depan bandara setempat
menjadi terganggu beberapa menit dan kembali lancar setelah situasi dinyatakan
kondusif.(M.06)
Post a Comment