Pangdam IX Udayana Silaturahmi Dengan Pemda Dompu
Logo Kodam Udayana |
Acara silaturahmi yang
berlangsung di pandopo Bupati Dompu tersebut, dihadiri langsung oleh pihak –
pihak terkait. Diantaranya, pejabat eselon II, III dan IV, anggota DPRD Dompu,
jajaran Veteran Dompu, Tokoh agama dan masyarakat serta para undangan lainya.
Bupati Dompu, Drs. H Bambang
M Yasin, melalui sambutanya dalam acara silaturahmi tersebut memaparkan, bahwa
program yang menjadi unggulan kabupaten dompu adalah Pijar. Bahkan program
pijar ini, kata dia, ditambahkan menjadi program terpijar.”Alasan kami merubah
nama program pijar dan menjadi terpijar karena terpijar melibatkan TNI Polri
dengan membangi tanggung jawab setiap 1000 hektar dan para bintara desa
bertanggung jawab 100 Hektar,” jelasnya.
Diakui Bupati, dirinya
bangga dengan mantan Dandim Dompu (H Kusdiro, red) yang dulunya menjalankan
ibadah haji dengan memakai uang dari hasil tanaman jagung yang beliu
tanam.”Cerita tentang pengabdian di dompu ini tidak terlepas dengan keberadaan
TNI dan Polri,” katanya.
Diceritakan Bupati, daya
ungkitnya di tahun 2014, tepatnya saat Kodam melakukan rapat pimpinan di dompu,
itu sangat luar biasa terhadap intensitas pangan di wilayah Dompu ataupun NTB
pada umumnya.”Kami mengalami perubahan yang signifikan. Kalau bisa saya memohon
cerita itu bisa diulangi lagi pada masa jabatan bapak Pangdam yang baru ini,”
pintanya.
Dikatakan Bupati, Danramil
masih menjabat dua wilayah seperti Kecamatan Manggelewa yang masih satu dengan
Kecamatan Kempo. Namun perkembangan penduduk pertumbuhan aktivitas, maka dengan
hormat pos ramil manggelewa bisa dinaikan kelasnya. Sehingga keberadaan TNI
bisa menjaga ketertiban dan investasi pembangunan daerah.
”Di Dompu ini sudah ada
pabrik tebu dan gula dengan kapasitas terpasang 8000 Ton per-hari. Namun saat
ini hanya kendala lahan dan semoga bisa segera dilakukan ekspansi. Hal ini
sampaikan karena multiplayer efeknya sangat dibutuhkan dan lapangan pekerjaan
bisa tersedia,” ucapnya.
Hal lainya, lanjut Bupati,
saat ini sedang dilakukan eksplorasi emas dan tembaga yang posisinya sekelas
dengan Free Port Papua. Walau keberadaanya awalnya di tolak, namun setelah
dilakukan pendekatan kini sudah berjalan dengan baik dan tahun depan konsep
konstruktifnya sudah bisa dilakukan.”Semoga semua bisa berjalan dalam membangun
kesejateraan dan kemakmuran rakyat,” cetusnya.
Tidak hanya itu, sambung
Bupati, tugas pemerintah dalam membangun ekonomi rakyat sedikiti demi sedikit
dapat teratasi. Masyarakat Dompu juga setelah menanam jagung dilanjutkan dengan
menanam kacang hijau (ijao).”Dulu dompu paling miskin di NTB dan sekarang
berkat jagung kami berada diurutan satu dengan daya beli kedua setelah kota
mataram. Angka kemiskinan di daerah ini adalah yang terendah (14,2 porsen,
Red),” ungkapnya.
Ditambahkan Bupati, dampak
positive dari penanaman jagung telah memberikan kemajuan ekonomi rakyat yang
dulunya mengalami ketertinggalan. Namun sekarang sudah lebih modern. Tidak
hanya itu, jagung telah mampu menekan angka pertumbuhan penduduk dengan
menyibukan rakyat dengan aktivitas menanam
jagung.”Dipertenakan juga diperhitungkan seperti pemeliharaan sapi bali.
Salah satunya, sapi brahma (Australia, Red),” jelasnya lagi.
Bahkan pemeliharaan sapi
Brahma ini, kata dia, juga sudah
mendapat ijin dari gubernur yang menyatakan bahwa dompu boleh memasukan sapi
tersebut.”Sapi bali yang semakin kecil maka akan diikuti uangnya semakin kecil
dan hal ini diharapkan dapat mengutangi inpor sapi di Negara. 4000 sampai 5000
ton jagung dalam mengurangi inpor jagung dan gula. Kami bercita – cita untuk
menyumbang devisa kepada pemerintah melalui jagung, sapi, gula dan
pertambangan,” paparnya.
Sementara itu, Pangdam IX
Udayana Mayjen TNI Kuswanto Widyatmoko, melalui sambutanya juga mengaku, bangga
dengan Bupati Dompu Drs. H Bambang M Yasin yang selalu memberikan kontribusi
besar, baik untuk daerah maupun untuk Negara ini.”Produksi jagung di dompu ini
sangat membanggakan dan Bupati Dompu telah membuktikan kinerjanya dalam
membangun dan mensejaterakan masyarakatnya,” ucapnya.
Pangdam juga menyakini,
bahwa pencapaian pembangunan di dompu sangat luar biasa. Hal itu juga
dibuktikan melalui program pijar yang sekarang sudah menjadi program
terpijar.”Saya yakin apa yang dilakukan bupati dompu bersama jajaranya di bawah
dan tokoh masyarakat sangat bersinergi dalam membangun dengan hasil nyata.
Bupati betul – betul mempedomani Nggahi Rawi Pahu atau berbuat sesuai
kenyataan,” katanya.
Pangdam menyebutkan, apa
yang dilakukan oleh para pejuang dulu bertujuan untuk menciptakan persatuan dan
hal itu harus dilekatkan nilai perstuan karena bangsa ini adalah bangsa yang
beragama, suku dan budaya.”Persatuan untuk kemajuan bangsa yang satu, itu
sangat penting. Orang Indonesia harus bersatu dengan menghormati keberagaman,”
tuturnya.
Pangdam berjanji, TNI
utamanya Kodam akan tetap memajukan sisi pertanian untuk memajukan setahap demi
setahap apa yang telah menjadi harapan dan cita – cita bersama, terutama di
wilayah kabupaten Dompu.”Kondisi masyarakat secara social harus tetap terbangun
dan kami akan tetap siap dan berupaya untuk terus membantu dalam memajukan
wilayah ini. Kami sangat sadar bahwa kekuatan kami ada pada rakyat termasuk
dukungan dan ikatan rakyat. Tantangan apapun yang datang, kami akan kuat bila
tetap bersama rakyat,” tandasnya.
Mengenai Koramil, Pangdam
juga berjanji akan meningkatkan kelasnya. Namun terlepas dari hal itu, kata
dia, dirinya meminta maaf apabila ada anggotanya yang melakukan kekeliruan dan
kesalahan.”Tolong kami diberitahu. Kami sangat terbuka dalam menerima saran dan
kritikan . Kami ingin organisasi yang lain juga terbuka dengan masyarakat ,”
tutupnya.(ADVERTORIAL)
Post a Comment