Pengangguran Menjadi Pemicu Menigkatnya Kriminalitas di Bima

Kepala Seksi Perluasan Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima, Endroningsih, SS
Kabupaten Bima, Samadapos.com - Jumlah angka pengangguran di Kabupaten Bima diprediksi ribuan hingga puluhan ribu orang, tapi hingga per September 2016 yang terdaftar sebagai pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima hanya 795 orang.

Kepala Seksi Perluasan Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima, Endroningsih, SS mengatakan, dari 795 Pencaker di dinas setempat, 600 orang diantaranya merupakan pelamar sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW).

“Jumlahnya yang terdaftar di sini cuma 795 orang berdasarkan kartu Pencaker atau kartu kuning. Tapi jumlah sesungguhya jauh lebih besar. Ini kan Cuma yang terdaftar di sini,” ujar Endroningsih kepada Berita11.com di Disnakertrans Kabupaten Bima, jalan Ksatria, Senin (03/10/2016).

Diakuinya, minimnya lapangan kerja di Bima merupakan faktor utama pemicu terjadinya berbagai fenomena sosial seperti kasus kriminalitas maupun bentrok antar-kampung yang memengaruhi stabilitas daerah. Hal itu juga terjadi karena minimnya investor di Kabupaten Bima.

“Jadi memang pemerintah perlu memperbanyak program pemberdayaan masyarakat baik melalui dukungan APBD maupun APBN,” ujar Document Control Manajemen ISO Info Keja Disnakertrans Kabupaten Bima ini.

Menurut Endroningsih, program Presiden Jokowi yang menekankan kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat seperti melalui pola pemberdayaan sudah tepat. Hanya saja perlu terus didorong dan didukung melalui program yang bersumber dari APBD.

Setiap tahun, Disnakertrans Kabupaten Bima memperoleh program upaya pengurangan penangguran melalui paket pelatihan. Belum lama ini SKPD setempat melaksanakan delapan paket program untuk 20 peserta. Alumni dari program tersebut diharapkan menjadi wirausaha baru dan menyerap 800 penganggur.

Diakuinya, setiap tahun Disnaker berupaya menyediakan info lowongan kerja melalui website infokerja yang langsung terkoneksi dengan berbagai perusahaan nasional dan luar negeri. Keberadaan info kerja bahkan sudah memperoleh sertifikat mutu atau standar ISO.


“Setiap tahun juga ada konsultan yang melalukan audit. Jadi kita di sini sudah memenuhi standar internasional untuk pelayanannya,” tambah Endroningsih.(SP.01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.