Program Tangguh Bencana sekaligus Bank Sampah Sarae Maraso, Diresmikan
Kota
Bima, Samadapos.com - Usai mengunjungi SDN 49 Kota Bima, Wakil
Walikota Bima H.A Rahman H Abidin SE menghadiri acara peluncuran program
membangun ketangguhan Kota Bima melalui pengelolaan sampah berkelanjutan dan
penandatanganan nota komitmen antara pemerintah Kota Bima dengan OXFAM
Indonesia. Peluncuran program ini juga dirangkaikan dengan Peresmian Bank
Sampah Sarae Maraso. Acara yang berlangsung di Kantor Bank Sampah Sarae, pada
Senin (10/10/2016) dihadiri pula oleh Direktur OXFAM Indonesia, Dandim 1608 Bima,
perwakilan Kapolresta Bima, BUMN/BUMD, dan Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota
Bima dari berbagai tingkatan.
Acara diawali dengan
penandatanganan nota komitmen oleh beberapa kepala SKPD lingkup pemerintah Kota
Bima mengenai dukungan dan kontribusi pada pelaksanaan program ketangguhan
Kota. Beberapa SKPD terkait yang menandatangani nota komitmen diantaranya
Kepala Bappeda Kota Bima, Kepala BPBD Kota Bima, Kepala BLH Kota Bima, Kepala
DKPP Kota Bima, Kepala Dispertanak Kota Bima, Kepala BPK2, Kepala Dishutbun dan
Kepala Diskoperindag Kota Bima. Penandatangan nota komitmen ini disaksikan oleh
Wakil Walikota Bima, Direktur OXFAM Indonesia, Dandim 1608 Bima, perwakilan
Kapolres, dan Direktur LP2DER Bima.
Country Director OXFAM Budi
Kuncoro menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Kota Bima dan semua pihak
di Kota Bima. Baginya Kota Bima adalah “Laboratorium program” khusus untuk
model Kota Tangguh. Dipujinya bahwa Kota Bima telah memebrikan pelajaran
berharga dan contoh yang baik tentang kepemimpinan dan komitmen pimpinan daerah
yang kuat dan kerjasama multi pihak yang efektif, baik eksekutif, legislatif
maupun masyarakat secara keseluruhan.
“Kota Bima sudah memiliki
fondasi yang sangat kuat dan tata kelola yang baik dalam penanggulangan bencana”,
pujinya.
Dalam arahannya Wakil
Walikota Bima H.A Rahman H Abidin, SE menyampaikan bahwa upaya membangun Kota
Bima sebagai Kota Tangguh memang harus diupayakan secara menyeluruh atau
menyentuh semua aspek. Tidak hanya aspek kesiapsiagaan bencana, namun juga
aspek kelestarian lingkungan, sanitasi, pendidikan, kesehatan, penerapan
teknologi informasi, serta kebersihan.
“Kita sangat bersyukur dan
berterima kasih, karena kita banyak dibantu dalam berbagai aspek tersebut. Dari
pihak non pemerintah, kita mendapat bantuan besar dari OXFAM. Selain OXFAM, ada
juga Y-Consultancy dari Belanda, US-AID dan ICITAP dari Amerika Serikat, Jica
dari Jepang, serta AUS-AID dari Australia”, papar Wawali.
Diapresiasinya pula dukungan
daei OXFAM yang telah membukakan pintu agar Kota Bima bisa belajar dari kota
lain yang memiliki karakteristik wilayah dan tantangan permasalahan yang serupa
yang dikenal dengan istilah “sister city”.
“Saat ini Kota Bima sedang
merintis bersama Kota Marikina di Filipina, seperti halnya Kota Tangerang
selatan memiliki sister city Kota Daejeon di Korea Selatan”, jelas Wawali.
Diharapkannya Kota Bima
dapat belajar banyak dari kota-kota yang telah maju tersebut, termasuk dalam
upaya pengelolaan sampah berkelanjutan. Karena bagaimanapun persoalan pengelolaan
sampah ini menjadi salah satu PR yang harus dipecahkan bersama. Di sisi lain,
lahan yang dapat digunakan sebagai tempat pembuangan akhir juga semakin kurang
tersedia.
Diakuinya meski Kota Bima
masih relatif kecil, dan jumlah penduduk saat ini juga relatif masih sedikit,
namun kecenderungan peningkatan jumlah penduduk di Kota Bima yang persentasenya
termasuk paling tinggi di NTB, maka rasanya pengelolaan sampah harus mulai
menjadi perhatian serius sejak sekarang.
Penerapan bank sampah
baginya menjadi salah satu alternatif dan hal yang sangan positif untuk
dikembangkan. Jika tadinya masyarakat kesulitan mencari tempat pembuangan
sampah, sampah itu kini bisa dikumpulkan di “Bank Sampah”. Kemudian petugas
bank sampah kemudian akan bekerjasama dengan pengepul yang akan membeli sampah
tersebut. Wawalipun optimis bahwa langkah semacam ini dapat membawa manfaat
ganda, antara lain: Ikut mengatasi masalah lahan pembuangan akhir dan untuk
peningkatan pendapatan masyarakat.
Diakhir sambutannya, Wawali
menyampaikan kabar menggembirakan dari Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah
NTB yaknipada bulan November mandatang pelayanan pembuatan Paspor di Kota Bima
akan dimulai.(SP.01/H.02)
Post a Comment