Jagung Membawa Keberuntungan Bagi Masyarakat Dompu



Dompu, MediaNTB.com – Semenjak program pijar (terpijar) mewarnai Kabupaten Dompu, ternyata seakan membawa warna baru bagi Masyarakat dan Daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu ini. Hal itu terbukti, program yang menjadi unggulan Pemerintah Daerah (Pemda) Dompu dibawah pimpinan Bupati Dompu, Drs. H Bambang M Yasin ini, mampu menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat Dompu pada umumnya.

Program pijar (terpijar) salah satunya jagung, memiliki nilai keuntungan yang sangat besar yang didapatkan oleh masyarakat dompu, pada umumnya para petani. Hal itu dibuktikan, semenjak para petani dompu menanam jagung diberbagai lahan yang ada di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini, perputaran uang dari hasil menanam jagung tersebut sunggung dasyat. Maka tidak heran apabila kabupaten Dompu dikenal sebagai daerah penghasil jagung terbesar (terbanyak) setiap tahunya.

Dulu tepatnya sebelum program terpijar tersebut ada, kondisi ekonomi masyarakat dompu sangat memprihatikan. Jangankan untuk membangun rumah dan membeli sepeda motor, untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja, itu sangat susah. Tapi semenjak program terpijar itu ada dan masyarakat dompu mulai menanang jagung, seakan langsung membawa perubahan ekonomi bagi masyarakat.

”Pak wartawan bisa lihat sendiri perubahan di dompu semenjak program pijar (terpijar) ada. Kita harus bangga dan bersuyukur kepada Bupati Dompu kita saat ini (Drs. H Bambang M Yasin, Red) yang terbukti membawa perubahan bagi masyarakat dan daerah dompu,” ujar Kabag Humas Pemda Dompu, Abdul Sahid SH, saat diwawancarai wartawan ini di ruang kerjnya, Jumat (11/11/2016).

Kabag Humas menyebutkan, dulu ekonomi masyarakat Dompu khusunya para petani sangat memperihatinkan. Namun kata dia, semenjak mereka menanam jagung, keuntungan yang mereka dapatkan sangat melimpah.”Petani sekarang sudah mampu membangun rumah batu yang besar dan membeli motor. Bahkan mereka juga mampu membeli mobil serta mampu menyekolahkan anak – anaknya sampai ke bangku kuliah sampai menjadi Sarjana,” ucapnya.

Menurut Kabag Humas, kemajuan ekonomi tersebut membuktikan bahwa keuntungan dari menanam jagung tersebut sangat luar biasa. Sebab kata dia, hasil jagung mampu meningkatkan nilai – nilai ekonomi dan pendapatan masyatakat dompu.”Keuntungan dari menanam jagung sangat besar. Jadi kita saya menyakini kalau kita menanam jagung pasti tidak akan mengalami kerugian,” tuturnya.

Kabag Humas menceritakan, atusias untuk menanam jagung tidak hanya dari kalangan petani murni. Akan tetapi, kata dia, sebagian para PNS yang ada di lingkup Pemerintahan Kabupaten Dompu ini juga merangkap sebagai petani dengan memanfaatkan waktu luangnya untuk menanam jagung.”Dulu yang memberikan contoh kepada masyarakat Dompu untuk menanam jagung juga adalah para pegawai (PNS) yang ada di lingkup Pemerintahan Dompu. Bahkan itu terbukti sampai saat ini banyak PNS yang sukses gara – gara menanam jagung,” jelasnya.

Hal itu juga dibuktikan, sambung Kabag Humas, bahwa para PNS yang merangkap menjadi petani, banyak yang sudah mampu membeli mobil dan membangun rumah – rumah besar dari hasil menanam jagung tersebut.”Pak wartawan bisa lihat sendiri, kalau banyak pns yang sudah memakai mobil dari hasil menanam jagung,” pungkasnya.

Intinya, lanjut Kabag Humas, jagung ibarat “surga” bagi seluruh masyarakat Dompu. Sebab jagung adalah sumber utama dalam meningkatkan nilai nilai ekonomi dalam kehidupan ini.”Perputaran uang dari hasil menanam jagung sangat banyak. Jadi ini membuktikan perubahan ekonomi di dompu bukan sekedar wacana dan semuanya sudah terbukti,” tandasnya sembari menutup pembicaraan.

Ditempat terpisah, Salah satu warga Desa Baka Jaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, M Amin (40), kepada wartawan ini juga mengaku, sudah sejak lama menjadi petani dan menanam jagung.”Saya sudah lama menjadi petani dan menanam jagung di lahan saya yang berlokasi di Desa Jado, Kecamatan Dompu,” akunya.

Amin mengungkapkan, selama menanam jagung dirinya bersama keluarga bisa merasakan perubahan peningkatan ekonomi yang sangat luar biasa. Sebab kata dia, hasil dari jagung ini mampu mengahsilkan keuntungan yang sangat besar.”Kehidupan ekonomi saya berubah ketika saya mulai menanam jagung,” jelasnya.

Disinggung berapa modal awal yang dikeluarkan untuk menanam jagung..? Amin mengaku, pada tahun tahun kemarin, modal awal yang dihabiskan hanya Rp. 10 Juta untuk membiayai menanam jagung di atas lahan seluas 2 hektar. Namun, kata dia, pas tiba waktu panen jagung miliknya dan jagung itu dijual, dirinya langsung kaget dan serasa tidak percaya karena hasil dari menanam jagung tersebut sangat banyak.”Dari modal yang saya keluarkan Rp.10 Juta untuk menanam jagung, ternyata saya mampu menghasilkan keutungan mencapai Rp.40 Juta. Artinya, keuntungan yang saya dapatkan Rp.30 Juta. Hasil Ini benar – benar diluar dugaan saya  dan saya merasa bersyukur dengan hasil jagung ini,” terangnya.

Amin menyakini, bahwa dirinya akan terus menanam jagung. Sebab, kata dia, dengan hasil jagung dirinnya bersama keluarga bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar.”Mungkin kedepan saya akan membeli lahan untuk ditanami jagung. Makin banyak lahan untuk ditanami jagung, otomatis keuntungan yang saya dapatkan makin besar pula,” tutupnya sembari tersenyum dan bangga menjadi petani jagung.(Sahrul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.