Tingkatkan Kepedulian Pada Uang Logam, BI Laksanakan Program Gempur Logam



Bima, MediaNTB.com - Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap uang logam, Bank Indonesia melaksanakan program Gempita Uang Rupiah (Gempur) Logam. Untuk wilayah Bima, program Gempur Logam dilaksanakan di Lapangan Serasuba Kota Bima selama dua hari yaitu tanggal 26 – 27 November 2016.

Program secara resmi dimulai pada hari Sabtu sore, 26 November 2016, pukul 16.30 WITA, ditandai dengan pemecahan kendi berisi uang logam oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin, Wakil Bupati Bima Dahlan M. Noer, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB Prijono, Wakil Kepala Polres Bima Kota Made Wiranata dan Kasdim 1608/Bima Jalal Saleh. Acara diawali dengan pembacaan doa oleh perwakilan BRI Syariah Bima Syahrul.

Dari BI sentral hadir Kepala Bagian Regional III Budiono. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Plt. Sekda Kota Bima, Camat Rasanae Barat, pimpinan SKPD terkait serta pimpinan sejumlah BUMN/BUMD khususnya perbankan.

Kepala BI Perwakilan NTB menjelaskan, dalam satu dekade terakhir BI mencetak uang logam atau koin sebanyak Rp. 6 triliun. Namun yang kembali ke bank hanyalah Rp. 900 milyar. Ini menunjukkan budaya masyarakat yang tidak menganggap uang logam sebagai alat transaksi yang sah.

Upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan uang logam sudah dimulai oleh BI sejak tahun 2010. Program Gempur Logam merupakan bagian dari gerakan peduli koin yang dicanangkan pada tahun 2010. “Jika koin tidak mau dipergunakan sebagai alat transaksi, maka dapat disetorkan kembali ke bank dalam bentuk tabungan”, pesan Prijono.

Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Bima yang memberikan izin penggunaan Lapangan Serasuba sebagai lokasi kegiatan. “Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini, khususnya pada jajaran perbankan yang ada di Kota Bima”, katanya.

Walikota dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BI. Ia juga menghimbau masyarakat untuk memperlakukan uang dengan baik, agar uang tidak beredar dalam kondisi lusuh. “Saya juga menghimbau masyarakat, baik itu pihak penjual maupun pembeli, untuk memanfaatkan uang logam sebagai alat transaksi”, katanya.

Selama tanggal 26-27 November 2016, petugas BI membuka stand di Lapangan Serasuba dan akan melayani penukarang uang logam oleh masyarakat. Walikota meminta masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini.(M.01/H.01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.