Walikota Bima Terima Kunjungan Tim IFCP
Kota
Bima, MediaNTB.com - Rabu, 30 November 2016, pukul 10.30 WITA,
Walikota Bima M. Qurais H. Abidin menerima kunjungan Prof. Alexanders Peters
dari International Female Cancer Programme (IFCP). Prof. Peters hadir bersama
perwakilan Kementerian Kesehatan RI, Female Cancer Programme (FCP) Lombok,
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) NTB serta FCP Bima. Rombongan diterima oleh
Walikota di ruang rapat, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Drs.
Azhari.
Kunjungan Prof. Peters
bersama tim bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang
gambaran umum derajad kesehatan masyarakat Kota dan Kabupaten Bima, khususnya
terkait kesehatan ibu dan anak.
Dr. Khairil yang merupakan
koordinator FCP Bima menjelaskan, daerah Bima merupakan daerah pertama di Pulau
Sumbawa yang menjadi area kerja FCP. Sebelumnya FCP hanya berbasis di Pulau
Lombok, yang dipayungi oleh IFCP.
IFCP merupakan organisasi
internasional yang berbasis di Belanda yang bergerak dalam bidang
penanggulangan kanker, khususnya yang diderita oleh kaum perempuan. Fokus utama
organisasi ini adalah penanggulangan kanker leher rahim. Di Indonesia, IFCP
telah membentuk FCP di beberapa wilayah, berkoordinasi dengan Kementerian
Kesehatan RI, BKKBN, YKI dan Dinas Kesehatan setempat.
Walikota menyampaikan
gambaran umum bidang kesehatan Kota Bima, khususnya menyangkut fasilitas
pendukung dan sumberdaya manusia yang tersedia. Fasilitas kesehatan di Kota
Bima terdiri atas 4 rumah sakit umum (Daerah/Swasta), 5 puskesmas, 15 puskesmas
keliling, 19 puskesmas pembantu, 163 posyandu, 52 Praktek dokter, 2 praktek
pengobatan, 31 apotek, 16 toko obat, 1 Gudang Farmasi Kota (GFK), 9 praktek
bidan dan 4 laboratorium klinik.
Untuk tenaga kesehatan
tercatat ada 27 orang dokter umum dan 6 orang dokter gigi. Untuk tenaga
kesehatan lainnya sebanyak 437 orang, yang terdiri atas tenaga medis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian dan lainnya.
Jumlah pasangan usia subur
di Kota Bima pada tahun 2015 adalah sebanyak 26.313 pasangan, dengan peserta KB
aktif sebanyak 21.336 pasangan. KB yang digunakan oleh pasangan tersebut adalah
IUD, MOW, MOP, kondom, implant, suntikan dan pil.
Kota Bima tahun ini mendapat
penghargaan Satyalancana Pembangunan (SP) Bidang Keluarga Berencana karena
telah berhasil melaksanakan program pengendalian angka kelahiran.
Kota Bima juga mendapat
Piagam Penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM atas Komitmen Pemenuhan Hak
Asasi Manusia, termasuk diantaranya menekan angka kematian bayi dan ibu
melahirkan.
Prof. Peters menyampaikan
apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Daerah untuk memperhatikan kesehatan
ibu dan anak. Diakuinya, permasalahan umum negara berkembang adalah kurangnya
infrastruktur. Namun komitmen pemerintah untuk tetap memberikan pelayanan
kepada masyarakat ditengah keterbatasan fasilitas merupakan hal yang patut diapresiasi.
Pihaknya menyampaikan
harapan agar Pemerintah Daerah bisa terus memberikan dukungan kepada FCP Bima
untuk memudahkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam
membangun awareness atau kesadaran untuk mencegah dan mendeteksi kanker sejak
dini. Dijelaskannya, kanker serviks 100% bisa dicegah jika ada kesadaran dini
masyarakat.
Pada kesempatan tersebut,
Walikota mengarahkan Dinas Kesehatan Kota Bima untuk memberikan bantuan kepada
FCP Bima, antara lain dalam bentuk kerjasama pemanfaatan ambulans untuk
memudahkan mobilitas anggota FCP guna menjangkau masyarakat hingga wilayah pinggiran.
Usai bertemu dengan Walikota
Bima, rombongan IFCP melanjutkan kegiatan dengan berkunjung ke Puskesmas
Penanae untuk melihat kegiatan pelayanan kesehatan.(M.01/H.01)
Post a Comment