Festival Rantok 1001 Deneng, Tradisi Agraris Masyarakat Sumbawa
Pemukulan "Rantok" dengan "deneng" oleh Sekda Sumbawa dan Wakil Ketua DPRD Sumbawa menandai Festival Rantok 1001 Deneng |
SUMBAWA,
MediaNTB.com - Rantok dan Deneng merupakan simbul
masyarakat agraris, sehingga fungsinyapun dijadikan sebagai pertanda untuk
mengumpulkan masyarakat pedesaan, dan dijadikan simbul kosmos ketika terjadi
gerhana bulan, tabuhan rantok bertalu-lalu adalah pesan untuk menghormati alam
dan lingkungan, rantok dibuat dari kayu dan deneng di buat dengan bambu, kayu
dan bambu harus dilestarikan secara berkesinambungan, sebagai pemenuhan
kebutuhan kebudayaan dan tradisi masyarakat sumbawa secara keseluruhan.
Masyarakat Kecamatan Maronge
sebagai bagian dari masyarakat agraris Sumbawa menyelenggarakan Festival Rantok
1001 Deneng yang dihajadkan bukan hanya sebagai sebuah tradisi namun juga
sebagai peringatan dan kesyukuran hari ulang tahun terbentuknya Kecamatan
Maronge. Festival rakyat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa
Drs. H. Rasyidi mewakili Bupati Sumbawa, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa H.
Ilham Mustami, S.Ag, Kepala Disporabudpar Sumbawa Ir. H. Junaidi, M.Si, Camat
Maronge Lukmanuddin, S,Sos serta pejabat pemerintahan desa, tokoh masyarakat
dan pemangku adat di Kecamatan Maronge dan sekitarnya, Kamis (15/12)
Dalam sambutan tertulis
Bupati Sumbawa yang dibacakan Sekda Sumbawa Drs. H. Rasyidi menyampaikan
penghargaan kepada seluruh masyarakat Maronge atas terselenggaranya Festival
1001 Rantok-Deneng sebagai upaya mempererat semangat kebersamaan dan kekompakan
dalam masyarakat yang nantinya akan menunjang suksesnya program pembangunan
dalam berbagai bidang di Kabupaten Sumbawa khususnya di Kecamatan Maronge.
“Kegiatan Festival Rantok
1001 Deneng sebagai bagian dari upaya kita bersama dalam mempertahankan tradisi
budaya daerah di tengah derasnya arus globalisasi. Kita menyadari betapa
pentingnya memelihara nilai-nilai luhur budaya kita dalam rangka memperkokoh
jati diri kita sebagai Tau Samawa bagian dari masyarakat Nusantara” demikian
disampaikan oleh Sekda.
Selanjutnya Sekda Rasyidi
mengatakan bahwa visi pembangunan lima tahun ke depan dalam rangka mewujudkan
sumbawa yang hebat dan bermartabat, maka kultur sosial budaya masyarakat kita
harus terus dipelihara dimana hal tersebut akan sangat mendukung pelaksanaan
pembangunan daerah melalui pendekatan kearifan lokal.
Karena kata hebat dan
bermartabat sangat dekat sekali dengan kultur atau budaya, manusia yang hebat
dan bermartabat adalah manusia yang memiliki kompetensi yang baik dan
berkarakter. Karakter itu ada, kalau kita punya jati diri, dengan kata lain
berbudaya.
“Untuk itu, Saya berharap
penyelenggaraan event ini bisa benar-benar menjadi milik masyarakat sehingga
timbul kecintaan terhadap seni dan budaya Samawa, dan pada akhirnya memberi
dampak positif bagi peningkatan karakter masyarakat Sumbawa yang akan mendukung
pembangunan daerah, bangsa dan Negara tercinta ini” demikian Sekda H. Rasyidi.
Penyelenggaraan Festival
Rantok 1001 Deneng ditandai dengan
pemukulan rantok dengan deneng oleh Sekda Sumbawa, Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Sumbawa, pengurus LATS Sumbawa, Camat Maronge yang diikuti oleh seluruh peserta
dan masyarakat yang hadir sehingga menghasilkan alunan suara rantok yang khas.(M.01/H.01)
Post a Comment