Warga Desa Baka Jaya Dilanda Penderitaan dan Kesedihan, Pemerintah "Tidur Lelap"
DOMPU,
MediaNTB.com - Sudah beberapa tahu ini, masyarakat Desa
Baka Jaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, terus dilanda kesedihan yang
berkepanjangan. Pasalnya, kesedihan dirasakan karena berbagai bencana alam yang
melanda, baik itu pada saat musim hujan maupun dalam hal kekeringan air bersih.
Celakanya, kondisi ini pun
terkesan diabaikan oleh pihak - pihak terkait, terutama Pemerintah Desa Baka
Jaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu yang terkesan menutup matta alias hanya
tidur terlelap.
Bayangkan saja, setiap
memasuki musim hujan, air hujan itu pun langsung masuk ke dalam beberapa rumah
warga Desa Baka Jaya, Kecamatan Woja , Kabupaten Dompu. Air hujan yang masuk
itu pun menggenangi ruangan tamu dan kamar rumah warga.
"Air hujan sering kali
masuk ke dalam rumah kami. Ini diakibatkan tidak ada saluran (tepat) untuk air
hujan yang tergenag ini mengalir, sehingga karena kondisi lapangan yang berada
tinggi diatas perkarangan rumah warga, akhirnya saat hujan turun, air hujan
yang menggenangi lapangan ini langsung turun dan masuk ke dalam rumah,"
ungkap salah satu warga Desa Baka Jaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu,
Nurhayati (74), saat diwawancarai wartawan ini di lokasi lapangan desa
setempat, Senin (12/12/2016).
Tidak hanya kesedihan itu,
lanjut Nurhayati, warga desa ini pun kerap kali merasakan kekeringan air
bersih. Bahkan, kata dia, air PDAM hanya mengalir pada waktu tengah malam hari
saja, sehingga pagi hari sampai sore air tersebut mati total."Kami disini
sangat kesulitan air bersig. Setiap hari kami harus mengambil dan menimba air
bersih yang jaraknya jauh dari tempat tinggal," jelasnya.
Anehnya, tambah Nurhayati,
Pemerintah Desa Baka Jaya, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, terkesan berdiam
diri (tidur terlelap, Red) tanpa ada rasa prihatin terhadap penderitaan dan kesedihan
yang dialami oleh masyarakat desa setempat.
"Apa gunanya ada
anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang nilainya berkisar
mulai Ratusan Juta sampai Milyaran Rupiah pertahunya," tuturnya.
Menurut Nurhayati,
seharusnya kondisi ini direspon dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Sebab,
kata dia, kesedihan dan penderitaan masyarakat wajib mendapat perhartian dari
pemerintah."Kondisi desa seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun
kemarin. Tapi pemerintah tidak ada perhatianya," katanya.
Dasar itu, Nurhayati
berharap kepada pihak - pihak terkait, terutama pemerintah desa setempat untuk
segera merespon dan mengatasi penderitaan dan kesedihan yang sampai sekarang di
rasakan oleh kami masyarakat desa baka jaya."Semoga kondisi yang kami alami
saat ini bisa mendapat perhartian dari pemerintah," harapnya.(sahrul)
Post a Comment