Pemkot Bima Terima Kedatangan Tim MTPBA Dari UGM
Bima,
MediaNTB.com - Jum’at (03/02), bertempat di ruangan Wakil
Walikota Bima, Plt. Sekretaris Daerah Kota Bima Drs. Mukhtar, MH, didampingi
oleh Asisten II Setda Kota Bima Dr. Ir. H. Syamsudin, M.Si, Kepala Bappeda Kota
Bima Abdurrahman Iba dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima H. Syarafudin,
menerima kedatangan Tim Pascasarjana UGM Program Studi Magister Teknik
Pengelolaan Bencana Alam (MTPBA).
Tim beranggotakan ahli
hidrologi dan ahli hidrolika UGM Prof. Dr. Ir. Joko Sujono, Prof. Dr. Ir.
Rahmad Jayadi, Prof. Dr. Ir. Istiarto dan Prof. Dr. Ir. Adam Pamuji.
Kedatangan Tim dari
Pascasarjana UGM ini dalam rangka sharing ilmu penanganan banjir.
Asisten II Setda
menyampaikan, Pemerintah Kota Bima dengan tangan terbuka menerima kedatangan
Tim dari UGM. Disampaikannya bahwa saat ini Kota Bima tengah berbenah dan
melakukan berbagai upaya dalam rangka pengurangan risiko bencana banjir.
Diharapkannya Tim dari UGM
dapat melakukan transfer ilmu terutama mengenai early warning system yang tepat
guna deteksi dini hal-hal yang berkaitan dengan bencana banjir. Baginya, early
warning system ini akan sangat membantu masyarakat untuk mengakses informasi
mengenai bencana banjir lebih cepat sehingga dapat segera dilakukan upaya
evakuasi.
“Saat ini Pemerintah Kota
Bima tengah melakukan beberapa upaya diantaranya normalisasi drainase dan
normalisasi sungai”, jelas Asisten II.
Kepala Pelaksana BPBD Kota
Bima menambahkan, saat ini Pemerintah Kota Bima juga telah melakukan kerjasama
dengan BMKG untuk mengetahui prakiraan cuaca dan pertumbuhan awan setiap
harinya. Informasi ini kemudian diteruskan melalui mobile phone dengan aplikasi
whatsapp dan diteruskan kepada TSBK di masing-masing kelurahan. Ini menjadi
salah satu cara deteksi dini yang saat ini digunakan.
Prof. Dr. Joko Sujono
menyampaikan bahwa dalam mengatasi masalah banjir diperlukan model pengendalian
banjir secara terpadu dan komprehensif dengan mengacu pada upaya pembangunan
nonstruktur yang melibatkan seluruh stakeholder.
Diusulkannya agar melibatkan
semua pihak untuk bersama-sama melaksanakan sistem pengendalian banjir dengan
mendorong pembangunan nonstruktur diantaranya pengelolaan dataran banjir,
melakukan prakiraan banjir dan peringatan dini, penanggulangan banjir, relokasi
permukiman, perbaikan tata ruang dan penghijauan, reboisasi DAS, penetapan
sempadan sungai, penyampaian informasi publik serta menguatkan manajemen
sampah.(H./M)
Post a Comment