BKKBN Dompu Akan Bentuk Kampung KB 2017



DOMPU,  MediaNTB.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Dompu, berencana membentuk kampung Keluarga Berencana (KB) di wilayah Kabupaten Dompu. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengendalikan jumlah penduduk,  juga untuk membumikan program KB guna mewujudkan keluarga bahagia dan sejatera.

"Tahun 2017 ini, kami berencana membentuk kampung KB di sejumlah Desa," ujar Kepala BKKBN Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan SKM, M.MKes, saat diwawancarai MediaNTB.com di ruang kerjanya, Selas (21/3/2017).

Diakui Gatot, pihaknya sudah mengatongi nama - nama yang menjadi sasaran lokasi pembentukan kampung KB. Hanya saja, kata dia, saat ini belum di selesaikan mengenai profil desa oleh UPTD KB Kecamatan.

"Saat ini sedang dilakukan penyusunan profil kampung KB. Dimana dalam profil itu, di dalamnya berisi data demografi, sosial, ekonomi masyarakat seperti jumlah kk,  riwayat ber-KB dan Jumlah anak dan item lainya. Tapi intinya target kami, membangun kampung KB minimal 1 Desa per-Kecamatan," jelasnya.

Menurut Gatot, bahwa kampung bisa dikatakan sebagai pilokprojek dalam rangka menuntaskan kemiskinan dan memperkuat keluarga. Dalam program kampung KB ini, kata dia, tidak hanya BKKBN saja yang berperan, akan tetapi SKPD lain pun bisa masuk untuk menerapkan berbagai fungsi tugas dan tanggung jawabnya terhadap masyarakat yang ada di kampung KB tersebut.

"Misalnya, Dikes dengan program keluarga sehat, STPMnya dan program lainya. Ketahanan Pangan dengan program rumah pangan lestari. PKK dengan program tanam cabe dan pelihara ungas (tancap gas). Kemenag dengan program pembentukan keluarga yang sakinah. Dikpora dengan program PAUD serta program yang ada di SKPD - SKPD lain yang nantinya akan berkolaborasi, " terangnya.

Disinggung mengenai bantuan apa yang diberikan kepada masyarakat kampung KB...? kata Gatot,  dalam program kampung KB tidak memberikan bantuan, tapi sifatnya hanya fokus kepada pemberdayaan masyarakat."Intinya dalam item ini hanya memberikan wawasan, masukan dan penyadaran kepada masyarakat," katanya.

Kontribusi apa yang diberikan selama program kampung KB dicanankan di Dompu..?  Gatot mengaku, bahwa NTB sudah berhasil menekan angka kelahiran dari sebelumnya 8,5 menjadi 8,4. bahkan di kabupaten dompu cakupan KB nilainya cukup lumayan."Cakupan KB aktif di dompu mencapai 8,6 porsen. Artinya dari seluruh pasangan yang berjumlah sekitar 46 ribu, sebanyak 37 ribu sudah ber-KB. Hanya saja jumlah ini masih di dominasi oleh KB jenis suntik," jelasnya lagi.

Dasar itu, sambung Gatot,  pihaknya selaku pemerintah sedang mengupayakan MKJP seperti pemasangan KB jenis Implan dan lainya yang jangka waktunya bisa bertahan 1 sampai 3 Tahun untuk menekan angka kelahiran. Sebab,  kata dia,  berbicara KB tentu berbicara mengenai kependudukan, pembangunan keluarga yang di kenal program KKB PKnya termasuk bagimana pembentukan kraktek."Kalau KB jenis suntik hanya mampu bertahan 1 sampai 2 bulan saja. Bahkan banyak juga yang kelolosan (hamil lagi)," tuturnya.

Maka itu, Gatot memastikan,  mulai priode kedepan pihaknya akan masuk memberikan pemahaman dan masukan (disulu atau diadvokasi) kepada para pasangan (suami istri) agar bisa menjadi esitor KB yang bisa menunda dan merencanakan kelahiran anak. Sedangkan di pasangan remaja,  kata dia,  pihaknya juga membentuk generasi berencana.

"Di setiap sekolah yang ada di dompu, kami sudah membentuk Pusat Informasi Kesehatan (PIK) reproduksi tentang bagaimana mencegah pernikahan dini, Penyalagunaan obat dan Pencegahan pernyakit HIV. Sedangkan di tingkat balita, kita juga membentuk keluarga Bina Keluarga Balita (BKB)  yang sasarnya adalah ibu - ibu yang memiliki balita, dimana mereka akan diberikan pemahaman dan masukan mengenai cara mengasuh anak dengan baik. Begitu pun juga di lokasi - lokasi atau sararan yg lain," paparnya.

Apa kendala yang dirasakan dalam pelaksanaan berbagai program ini...?  kata Gatot, sampai saat ini pihaknya masih tekendala terhadap jumlah tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang masih minim."Idealnya tenaga ini (PLKB,Red) harus ada 1 orang per-Desa. Sementara tenaga PLKB di dompu ini baru 22 orang saja. Sehingga kegiatanya belum mampu di lakukan secara maksimal," ungkapnya.

Terlepas dari hal itu, sebagaimana dengan sloga KB,  Ayo ikut KB Dua Anak Cukup Bahagia Sejatera, Laki dan Perempuan Jangan di Bedakan. Gatot berharap kepada pasangan usia subur yang belum ber-KB diharapkan agar merencanakan kehamilanya dengan menghubungi tenaga PLKB.

"Untuk penangananya kami siap dan alkonya gratis. Bahkan bidan di puskemas maupun di Desa sudah siap melayani pasangan subur ini yang ingin ber-KB. Kami juga berharap agar bisa mengatur jarak kehamilan 3 sampai 5 tahun, supaya orang tua punya waktu yang untuk mengasuh dan membesarkan anaknya. Sehingga anaknya tumbuh menjadi anak yang generasi emas (sehat dan cerdas)," harapnya.(Sahrul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.