PTUN Mataram Menangkan Kasek, Ini Pernyataan Ketua PGRI NTB
Ketua PGRI NTB, Drs HM. Ali
Ahmad, M.Pd.
|
Bima,
MediaNTB.com - Ini perkembangan terbaru soal gugatan 16
Kepala Sekolah (Kasek) mengenai mutasi akhir tahun lalu. Gubernur Nusa Tenggara
Barat (NTB), HM Zainul Majdi, akan mengeksekusi setelah keluar hasil putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Mataram.
Demikian dikatakan Ketua
PGRI Provinsi NTB, Drs HM Ali A Rahim,
MPd, selaku Penanggung jawab LKBH PGRI NTB, Kamis (02/03/2017) melalui telepon
seluler kepada media online bimakini.com
Sebelumnya, 16 Kasek
dimutasi oleh Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri dan setelah digugat, Kasek
memenangkannya saat pembacaan putusan sidang Selasa (28/2) lalu. Saat itu,
Ketua Majelis Hakim adalah Margareta,
SH, MH.
Ali mengatakan, menyusul
dimenangkan gugatan oleh 16 Kasek, Gubernur NTB akan mengeksekusi 16 Kasek
tersebut agar dikembalikan pada jabatan
semula. Sekaligus bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab pada tempatnya
masing-masing. “Hal itu dilakukan, karena Gubernur NTB tidak mau melanggar atau
menabrak regulasi,” katanya.
Diakuinya, pernyataan itu
disampaikan Gubernur saat PGRI NTB bersilaturahmi pascaputusan PTUN Mataram
itu. “Gunernur akan mengeksekusi atau mengembalikan 16 Kasek tersebut pada
tempatnya semula, akan tetapi setelah kita serahkan salinan putusan PTUN yang
dimenangkan 16 Kasek,” terangnya.
Dikatakannya, sesuai hasil
putusan PTUN Mataram, kewenangan Bupati
untuk memutasi Kepala SMA/SMK sudah
tidak ada lagi. Regulasi yang dilanggar oleh Pemkab Bima adalah Surat Edaran
Mendagri Nomor 120/5935/SJ/16 Oktober 2015, kemudian Peraturan Kepala BKN RI
Nomor 1 tanggal 26 Januari 2016 tentang pengalihan PNS pada pasal 2 ayat 5.
Selanjutnya, ujar Ali,
Permenpan Birokrasi Reformasi RI Nomor 21 Tahun 2010 seperti yang dijelaskan
pada pasal 31 tentang Promosi Pengawas. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010
tentang pengangkatan guru yang diberi tugas tambahan sebagai Kasek harus
melalui tahapan seleksi Calon Kepala Sekolah (Cakep).
“Perlu diketahui,
pelanggaran ini hanya terjadi di Kabupaten Bima saja dari seluruh kabupaten di
Indonesia,” ujarnya.(M.01)
Post a Comment