Kerjasama Dengan IPB, Dinas PPPA dan BPBD Gelar Workshop APIFA
KOTA
BIMA, Media NTB - Kamis, 30 Maret 2017, Plt. Sekda Kota Bima
Drs. Mukhtar, MH, membuka kegiatan Workshop Program Adaptasi Perubahan Iklim
Fokus Anak (APIFA) yang dilaksanakan atas kerjasama Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) Kota Bima dengan Institut Pertanian Bogor.
Workshop dilaksanakan di
aula kantor BPBD, diikuti oleh 25 peserta antara lain dari Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota Bima terkait Kota Layak Anak, BPS Kota
Bima, BMKG Bima, Forum Anak Bima, Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi dan
Ekonomi Rakyat (LP2DER), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), PMI,
gabungan organisasi wanita, kepala sekolah dan pelajar.
Ketua Tim Departemen
Geofisika dan Meteorologi Fakultas MIPA IPB Dr. Ferdinan dan pakar Agroklimat,
Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Modelling Sumberdaya Alam IPB Yon
Sugiarto, M.Sc, menjadi narasumber. Masing-masing menyampaikan materi
“Pemanfaatan Metode Child Centered Climate Change Risk Assesment (C4RA) Wilayah
Kota Bima” dan “Pemetaan Kebutuhan Penyusunan Pedoman C4RA, Komponen atau
Kebutuhan Berdasarkan Kelompok Masyarakat dan Pemerintah”.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas
PPPA Kota Bima M. Nor A. Majid, SH, MH, APIFA merupakan program yang diinisiasi
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melalui
Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak. Serangkaian persiapan implementasi APIFA
telah dilaksanakan di berbagai daerah di seluruh Indonesia sejak bulan Agustus
2016. Salah satu hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program APIFA di
daerah adalah dukungan dari elemen daerah lintas OPD dalam pemanfaatan metode
C4RA dalam mendukung Kota Layak Anak.
Dengan berbagai pertimbangan
termasuk kaitannya dengan Kota Layak Anak, Kota Bima telah dipilih menjadi
salah satu lokasi untuk pilot project program APIFA. Sebagai inisiasi awal,
saat ini metode C4RA telah disimulasikan untuk Kota Bima dan menghasilkan
pemetaan kerentanan dan risiko bencana terkait iklim dengan fokus anak.
Menurut penjelasan Kepala
BPBD Kota Bima Ir. H. Syarafudin, MM, secara umum tujuan dari workshop ini
adalah sosialisasi program APIFA dan pemanfaatan metode kajian risiko perubahan
iklim fokus anak.
Plt. Sekda menyampaikan
ucapan terimakasih atas dipilihnya Kota Bima sebagai salah satu pilot project
program APIFA. “Telah banyak efek perubahan iklim yang berdampak langsung pada
kesejahteraan maupun kesehatan anak. Misalnya kemarau yang berkepanjangan
menjadi salah satu faktor penyebab kebakaran hutan. Akibatnya ribuan anak
menderita infeksi saluran pernapasan akut. Contoh lain adalah curah hujan yang
tinggi dan berlangsung terus-menerus menjadi salah satu faktor penyebab banjir
yang menghambat anak-anak melaksanakan aktivitas normalnya. Itu juga yang terjadi
di Kota Bima, akibat banjir puluhan sekolah terdampak sehingga anak-anak
terampas haknya untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar”, kata Sekda.
Kegiatan workshop ini
diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk duduk bersama dan
memperkuat koordinasi untuk implementasi program APIFA, karena program ini
bersifat lintas sektor dan lembaga. Didalamnya ada unsur pengurangan risiko
bencana, lingkungan hidup, sosial, pendidikan, linmas serta pihak NGO sebagai
mitra yang akan mengisi celah-celah yang luput dijangkau pemerintah.(H/M)
Post a Comment