Haflah Al-Quran Kota Bima Hadirkan Qori Internasional
KOTA
BIMA, Media NTB - Pemerintah Kota Bima melaksanakan Haflah Al
– Quran dalam rangka memeriahkan HUT Kota Bima ke-15, menghadirkan dua qori
internasional yakni Ustadz H. Zainal Abidin, Juara I MTQ Internasional Turki
Tahun 2016, dan Ustadz H. Sidiq Maulana, Juara I MTQ Internasional Brunei
Darussalam tahun 2016.
Haflah digelar di halaman
kantor Walikota Bima pada Kamis malam (06/04), dihadiri oleh Walikota Bima M.
Qurais H. Abidin. Hadir juga unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota
Bima, Ketua MUI Kota Bima Drs. H. M. Saleh Ismail, Ketua TP PKK Kota Bima Hj.
Yani Marlina M. Qurais, Ketua GOW Kota Bima Hj. Badrah Ekawati A. Rahman, para
pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kota Bima, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
masyarakat.
Walikota menyampaikan,
setiap tahunnya perayaan ulang tahun Kota Bima dimeriahkan dengan kegiatan yang
seimbang antara unsur hiburan dan religius.
“Lantunan ayat suci Al-Quran
diharapkan bisa menjadi penguat agar kita tidak berlarut-larut dalam kesedihan
dan cepat bangkit menata kembali daerah yang sama-sama kita cintai ini.
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang dijadikan pedoman dan membimbing
kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Tidak ada literatur yang lebih
baik lagi selain Al-Qur’an”, kata Walikota.
Diapresiasinya pula berbagai
pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan haflah Al-Qur’an mulai dari
mulai dari bagian Kesra, PHBI, MUI, Dewan Masjid, serta pihak-pihak lainnya
yang telah bekerja keras sehingga pelaksanaan haflah dapat terselenggara dengan
aman dan lancar.
“Saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan
haflah ini. Malam ini kita bersama dapat mendengarkan merdunya lantunan suara
dari qori internasional, sebagai santapan rohani yang dapat menyejukkan jiwa
kita”, kata Walikota.
Ia mengajak seluruh komponen
masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemuda
dan tokoh wanita, Camat, Lurah Ketua RW hingga RT, untuk bersatu menjaga
keamanan dan ketertiban wilayah. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan dalam
memerangi penyakit masyarakat yang pada akhirnya akan merusak masa depan
generasi muda, antara lain peredaran miras, narkoba, senjata api rakitan,
tawuran dan pergaulan bebas.
“Anak-anak dan pemuda harus
menjadi perhatian utama kita, karena saat ini mereka rentan untuk dijadikan
sasaran peredaran obat-obat terlarang”, kata Walikota.
Saat ini, Kota Bima menjadi
pilot project program APIFA (Adaptasi Perubahan Iklim Fokus Anak) yang
diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
bekerjasama dengan Unicef dan IPB. Salah satu maksud dari program ini adalah
berusaha memetakan risiko dan kerentanan suatu wilayah dengan memasukkan faktor
iklim dan kondisi geografis, dalam kaitannya dengan kebutuhan dan kesejahteraan
anak.
“Semoga dengan adanya
program ini dapat mempercepat terwujudnya Kota Bima layak anak”, harap
Walikota.(H/M)
Post a Comment