Surplus Listrik di Lombok Dinilai Hanya Sementara Saja



Kurtubi

Jakarta, Media NTB - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Kurtubi membenarkan listrik di Lombok saat ini untuk sementara sudah surplus 71 MW. Hal tersebut di ungkapkannya saat dimintai tanggapan terkait pernyataan General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar.

"Betul saat ini kondisi kelistrikan di Lombok sudah membaik dengan adanya cadangan 71 MW itu. Namun kondisi ini sifatnya sangat sementara," ujarnya di Kompleks DPR, Selasa (11/4).

Menurut Kurtubi, pertumbuhan kebutuhan listrik di NTB, Lombok khususnya, memang relatif tinggi, yakni sekitar 11 persen per tahunnya. Namun demikian jika pembangkit-pembangkit yang sedang dibangun saat ini tidak bisa selesai tepat waktu maka cadangan yang 71 MW ini juga akan habis terpakai dalam beberapa bulan ke depan.

"Giliran pemadaman harus tetap diwaspadai. Terlebih untuk jangka panjang, yakni untuk 30 hingga 50 tahun ke depan," tuturnya.

Dia melanjutkan, kebutuhan listrik di NTB memang sangat besar, terutama untuk mendukung program-program pariwisata di Lombok dan Sumbawa. Hal ini ditandai dengan adanya proyek raksasa Global Hub Kayangan yang terintegrasi dengan kilang BBM, program smelter dan hilirisasi tambang di Sumbawa, serta industri pengolahan pertanian dan peternakan.

Dalam hematnya, secara jangka panjang harus dimulai upaya mengintegrasikan sistem kelistrikan Lombok dengan sistem Sumbawa dan sistem Bima, yakni dengan penyambungan distribusi transmisi.

“Termasuk kemungkinan dalam 30 tahun kedepan membangun PLTN di NTB,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa PLN berhasil menambah pasokan listrik di Lombok sebesar 50 Megawatt (MW) setelah Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Lombok Timur yang berlokasi di Sambelia berhasil masuk sistem kelistrikan Lombok.

Masuknya aliran listrik ditandai dengan penandatanganan operasi komersial (Commercial Operation Date/COD) PLN bersama PT Lombok Energy Dinamics selaku pengembang. Dengan masuknya 50 MW saat ini kelistrikan Lombok memiliki cadangan daya sebesar 71 MW.

Dengan beroperasinya PLTU Lombok Timur meningkatkan daya mampu kelistrikan Lombok dari sebelumnya 243 MW menjadi 293 MW. Dengan beban puncak sebesar 222 MW, artinya sistem kelistrikan Lombok saat ini memiliki kelebihan daya sebesar 71 MW.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.