Walikota Bima dan Wakil Bupati Bima Tandatangani MOU Penguatan Karakter dengan LPMP NTB



BIMA, Media NTB - Walikota Bima M. Qurais H. Abidin dan Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) bidang pendidikan khususnya penguatan karakter pelajar dan masyarakat dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB pada hari Sabtu, 1 April 2017.

Acara penandatanganan MoU sekaligus peluncuran Gerakan Penguatan Karakter tersebut berlangsung di halaman kantor Walikota, dihadiri Ketua PGRI Kota dan Kabupaten Bima, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Bima, pimpinan perguruan tinggi, anggota dewan pendidikan dan pengawas sekolah, kepala sekolah serta guru dari Kota dan Kabupaten Bima dengan jumlah lebih kurang 1.000 orang.

Ketua LPMP NTB Drs. H. Muhammad Irfan, MM, menjelaskan, kegiatan penguatan karakter telah dilaksanakan oleh LPMP di wilayah Bima sejak bulan November 2016. “Telah dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: (1) Focuss Group Discussion (FGD) 100 tokoh pendidikan se-Kota dan Kabupaten Bima; (2) rapat persiapan penyusunan bahan ajar pendidikan karakter; serta (3) mengikutsertakan 50 orang guru dari Kota dan Kabupaten Bima pada kegiatan pelatihan di Mataram. 50 orang guru ini akan menjadi fasilitator gerakan penguatan karakter di wilayah Kota dan Kabupaten Bima”, jelasnya.

Walikota menyampaikan ucapan terimakasih kepada LPMP Provinsi NTB karena terus memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan pendidikan daerah Bima. Sumbangsih terbesar adalah berbagai program peningkatan kapasitas dengan melibatkan berbagai elemen, mulai dari guru, dewan sekolah, komite sekolah, pengawas, orang tua, serta para akademisi.

Fokus utama kegiatan yaitu penguatan karakter pelajar dan masyarakat dianggap sangat relevan dengan situasi saat ini. Pembangunan karakter sekarang memang sedang menjadi fokus utama pemerintah pusat. Ini juga menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Pendidikan Nasional tahun 2016.

“Potret wajah pendidikan kita saat ini, rasa hormat siswa kepada guru semakin menurun. Etika dan sopan santun semakin luntur. Dulu saat kita nakal atau tidak disiplin, guru biasa menghukum kita, bahkan mungkin pernah memukul kita. Saat kita mengadu pada orang tua, orang tua akan menasehati agar kita berubah. Hampir tidak ada orang tua yang menyalahkan guru, karena mereka percaya bahwa itu adalah bagian dari proses pendidikan yang harus kita jalani. Buahnya, kita jadi mengerti sopan santun, memahami adab, jadi lebih disiplin”, kata Walikota.

Namun disisi lain, para guru juga diharapkan untuk semakin mendalami psikologi anak agar bisa melakukan pendekatan sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak. “Yang paling penting adalah harus dibangun komunikasi yang baik antara guru dan orangtua murid agar satu persepsi dalam mendidik anak”, kata Walikota.

Selain pada kalangan pelajar dan pemuda, Walikota mengingatkan bahwa pembangunan karakter juga harus dilakukan untuk masyarakat secara umum. “Sebagian besar masyarakat masih senang melanggar peraturan. Antara lain, mengambil lahan pada bantaran sungai untuk dijadikan tempat bermukim dan melakukan pembalakan liar. Akibatnya lahan kritis di kawasan hulu dan terganggunya daerah aliran air yang akhirnya menyebabkan terjadinya banjir”, kata Walikota.

Ia berharap kerjasama antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima bersama LPMP NTB kelak akan menghasilkan kegiatan-kegiatan konkrit yang bisa membentuk karakter masyarakat yang taat hukum, disiplin, saling menghormati dan penuh toleransi, yang melibatkan pemerintah, LPMP NTB, guru dan kepala sekolah, perguruan tinggi serta pengawas dan dewan pendidikan.

Acara juga diisi dengan penyerahan rompi dan topi bagi para fasilitator gerakan penguatan karakter yang diterima secara simbolis oleh 10 tokoh pendidikan Kota maupun Kabupaten Bima.(H/M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.