Rumah Pintar Pemilu “Lawata” Diresmikan
BIMA,
Media NTB - Rumah Pintar Pemilu Kota Bima “Lawata”
diresmikan pada hari Rabu, 26 April 2017, di kantor KPU Kota Bima. Peresmian
ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita oleh Ketua KPU Provinsi
NTB Lalu Ansyar Ansyori, SP, didampingi oleh Wakil Walikota Bima H. A. Rahman
H. Abidin, SE, Wakil Ketua DPRD Kota Bima Syahbudin, SH, dan Ketua KPU Kota
Bima Bukhori, S.Sos. Pada kegiatan ini juga diluncurkan aplikasi Rumah Pintar
Pemilu online.
Hadir para pimpinan parpol,
Ketua KPU Kabupaten Bima, Ketua KPU Kabupaten Dompu, beberapa pimpinan OPD
lingkup Pemerintah Kota Bima, Kepala SMA/SMK/MA di Kota Bima dan Ketua Osis
beberapa sekolah.
Di Rumah Pintar Pemilu (RPP)
“Lawata”, masyarakat bisa melihat tata cara atau proses pemilihan umum yang
ditampilkan secara visual melalui layar lebar dan dilengkapi dengan alat peraga
yang mirip dengan kondisi nyata tempat pemilihan umum atau pemilihan kepala
daerah. Selain itu, juga dipajang berbagai informasi serta sejarah pemilu yang
pernah digelar selama terbentuknya Kota Bima.
Bukhari, S.Sos, menjelaskan,
RPP Lawata diharapkan bisa menjadi media pendidikan politik yang baik,
khususnya untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi. Harapannya, rumah pintar ini
tidak hanya ramai pada saat diresmikan.
“Inshaallah rumah pintar ini
dihajatkan untuk lebih meramaikan proses demokrasi yang sesungguhnya. Hal ini
juga menjawab kebutuhan masyarakat dan mengedukasi masyarakat tentang
nilai-nilai pemilu. Materi yang disajikan bertujuan untuk menanamkan
nilai-nilai demokrasi”, jelas Bukhari, S.Sos.
Wakil Walikota berharap agar
gaung RPP ini tidak hanya terbatas pada seremoni peresmiannya saja, tapi
pemanfaatannya harus optimal.
“Saya berharap masyarakat
Kota Bima semakin paham mengenai proses berdemokrasi yang baik. Rumah Pintar
Pemilu ini bisa menjadi sarana untuk mencerahkan, mengedukasi serta memberikan
pemahaman kepada masyarakat Kota Bima”, ujar Wakil Walikota.
Senada yang disampaikan oleh
Wakil Walikota, Ketua KPU Provinsi NTB mengharapkan RPP Kota Bima bisa menjadi
ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan bertukar pikiran mengenai
berbagai persoalan demokrasi yang ada.
Ia mengapresiasi KPU Kota
Bima yang mengubah image menjadi bukan sekedar kantor, melainkan menjadi
“Lawata” (yang dalam bahasa Bima berarti “pintu”) yang dibuka seluas-luasnya
bagi masyarakat untuk menggali informasi yang ada, khususnya tentang sejarah
penyelenggaraan pemilu.
“Hal ini bisa kita wariskan
kepada generasi yang akan datang sebagai hal yang baik dan membanggakan”, puji
Ketua KPU Provinsi NTB.
Dijelaskannya, untuk Kota
Bima tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu tahun 2013 lalu sangat tinggi
yakni sebesar 81%. Kedepannya KPU Provinsi tidak hanya mengacu pada tingkat
partisipasi.
Ada dua hal lain yang
menjadi acuan yakni: (1) budaya “melek politik” masyarakat yang ditandai
kecerdasan dalam memilih dan tidak mendasarkan pilihan pada atribut barang
maupun jasa; serta (2) sikap masyarakat yang mulai meyakini dan dapat mengambil
kesimpulan bahwa pemilu bukan sekedar kegembiraan demokrasi namun lebih kepada
sarana untuk memilih pemimpin yang akan mengemban amanah pembangunan berikutnya
sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar merupakan pemimpin yang berkualitas
dan mampu mewujudkan impian masyarakat.(H/M)
Post a Comment