Sekolah dan OPD Berpartisipasi dalam Simulasi Bencana Gempa Bumi



BIMA, Media NTB - Sekolah-sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota Bima berpartisipasi dalam pelaksanaan simulasi kebencanaan secara masal tingkat Kota Bima pada hari Rabu, 26 April 2017, yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tahun 2017.

Tujuan simulasi adalah untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 6 jenis bencana yang bisa disimulasikan pada HKBN tahun 2017, salah satunya bencana gempa bumi, yang dipilih oleh Kota Bima.

Simulasi kebencanaan gempa bumi tingkat Kota Bima dimulai pada pukul 10.00 WITA dengan membunyikan sirene, bel sekolah/kantor, pengeras suara dan bunyi lainnya sebagai tanda bencana gempa bumi.

Penempatan mobil sirene berada di 15 titik yaitu (1) kantor Walikota Bima menggunakan kendaraan damkar; (2) depan Puskesmas Rasanae Timur menggunakan kendaraan PKM Rasanae Timur; (3) Lapangan Pahlawan Raba menggunakan kendaraan PKM Penanae dan RS dr. Agung; (4) Cabang Sadia menggunakan kendaraan PKM Mpunda; (5) Taman Ria menggunakan kendaraan Polres Bima Kota; (6) kompleks pertokoan Raba menggunakan kendaraan Polsek Rasanae Timur dan unit kesehatan Polres Bima Kota; (7) Lapangan Serasuba menggunakan kendaraan Polsek Rasanae Barat dan Damkar; (8) Terminal Dara menggunakan kendaraan PKM Paruga; (9) Pasar Penaraga menggunakan kendaraan BPBD; (10) PKU Muhammadiyah menggunakan kendaraan PKU Muhammadiyah; (11) Paruga Nae menggunakan kendaraan Dikes Kota Bima dan PKU Muhammadiyah; (12) bekas Polsek Asakota menggunakan kendaraan Polsek Asakota; (13) Jembatan Romo menggunakan kendaraan Klinik Salma Husada dan Dikes; (14) Pelabuhan Bima menggunakan kendaraan PT Pelindo; serta (15) Pasar Ama Hami menggunakan kendaraan PKM Paruga.

Sirine dibunyikan selama satu menit. Saat sirine atau tanda bahaya berbunyi, masyarakat melakukan evakuasi/penyelamatan mandiri sesuai kondisi atau lokasi masing-masing. Masyarakat yang berada di dalam bangunan, melakukan evakuasi mandiri dengan cara sejenak berlindung di bawah kolong meja, bangku, tempat tidur atau tempat aman lainnya, lalu keluar berkumpul di titik aman di lingkungan masing-masing.

Demikian pula pengendara dan penumpang kendaraan; menghentikan kendaraannya dan keluar dari kendaraan untuk menuju titik aman.
Sementara masyarakat yang sudah berada di tempat terbuka langsung melakukan penyelamatan mandiri ke titik aman.

Kegiatan simulasi berlangsung lebih kurang 5 menit. Setelah simulasi, masyarakat kembali melakukan aktifitasnya masing-masing.

Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat atau berpartisipasi dalam penyelenggaraan simulasi kebencanaan tingkat Kota Bima.(H/M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.