Upacara Peringati Hardiknas Tingkat Kabupaten Bima Berlangsung Hikmad
BIMA,
Media NTB - Upacara memperingati Hari Pendidikan
Nasional tingkat Kabupaten Bima yang dilangsungkan di halaman kantor Bupati
Bima di dusun godo desa talabiu kecamatan Woha pada hari selasa (2/5)
berlangsung hikmad. Inspektur upacara langsung dipimpin oleh Bupati Bima
Hj.Indah Dhamayanti Putri yang dihadiri oleh
Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bima, Ketua dan Anggota
DPRD Kabupaten Bima, Wakil Bupati Bima, Sekda Kabupaten Bima, Para Assisten,
Kabag, Staf Ahli Lingkup Setda Bima,
Kepala Dinas Dikpora beserta Jajaranya, Para kepala Dinas / Intansi / Badan /
Kantor lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, Para Camat, Dewan Pendidikan, Para
guru, Kepala Sekolah Yang tergabung dalam Wadah PGRI serta Para peserta
Upacara.
Dalam amanatnya Bupati Bima
Hj.Indah Dhamayanti Putri yang membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI bapak Muhadjir Effendi bahwa pada peringatan hardiknas tahun ini
kita mengambil tema Pencepat Pendidikan
Yang Merata dan Berkualitas. Thema tersebut, erat kaitanya dengan fenomena
dunia yang berubah sangat cepat dan menuntut kualitas semakin tinggi. Untuk itu
marilah kita resapi dan renungi tema tersebut, kemudian kita wujudkan bersama –
sama. Dengan begitu maka seluruh lapisan masyarakat akan dapat menjangkau
layanan pendidikan yang berkualitas.
Dengan pendidikan berkualitas
yang merata, maka makna tersebut dapat dikenyam oleh seluruh warga bangsa, maka
ikhtiar kita mencerdaskan kehidupan berbangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945 dapat terwujud.
Selanjutnya setiap kita
memperingati Hardiknas. Kita tidak pernah lupa dengan sosok Ki Hadjar
Dewantara. Yang mana dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional ini
didasarkan atas hari kelahirannya. Beliau dilahirkan tanggal 2 Mei 1889. Beliau
sudah disepakati sebagai bapak Pendidikan Nasional. Dengan tanpa bermaksud
mengecilkan peran para tokoh pendidikan yang lain, peran Ki Hadjar Dewantara
pada awal perintisan Pendidikan Nasional memang sangat besar. Baik berupa
gagasan, pemikiran, maupun terawang masa depan. Oleh sebab itulah gagasan dan
pemikiran beliau tetap relevan dan menjadi acuan bagi pembangunan pendidikan
Nasional kita
Beberapa di antara pandangan
dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah (1). Panca Dharma Yaitu bahwa
pendidikan perlu berawal pada lima dasar yaitu kemerdekaan, kodrat alam,
kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan. (2). “Kon – 3” yaitu bahwa
penyelenggaran pendidikan harus berdasarkan atas kontiunitas, konvergensi dan
konsentris, dalam arti proses pendidikan perlu berkelanjutan, terpadu dan
berakar di bumi tempat berlangsungnya pendidikan, (3). “Tri Pusat Pendidikan”
bahwa pendidikan hendaklah berlangsung di tiga lingkungan yang kita kenal
dengan tripusat yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang saling
berhubungan simbiotis dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dalam hal kepemimpinan Ki
Hadjar Dewantara mengajukan konsep “ Laku Telu” atau tiga peran yang dirumuskan
dalam Falsafah Bahasa Jawa “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso,
Tut Wuri Handayani”. Yang artinya apabila di depan memberi teladan, apabila di
tengah memberi ilham ( Inspirasi), dan apabila di belakang memberi dorongan.
Ketiga peran tersebut harus dilaksanakan secara seksama baik pergantian maupun
serempak dalam tampilan sosok pemimpin pendidikan yang utuh. Di sinilah kita
diingatkan untuk tidak memenggal dan menerapkan sepenggal – sepenggal tiga laku
kepemimpinan dalam praksis pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Sementara itu pada konsep “Laku Telu” ini perlu dihayati kembali
oleh para pendidik, pada saat mana dunia pendidikan mengalami krisis
keteladanan dan praktek pendidikan tidak lagi menginspirasi. Sementara dorong
dari arah belakang dari kepemimpinan pendidikan tidak disertai pemberian arah
dan haluan untuk peserta didiknya.
Terkait dengan Gagasan
pemikiran dan prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut menjadi dasar acuan Visi Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo di bidang pendidikan. Dalam visi Presiden, masa depan Indonesia
adalah sangat ditentukan oleh generasi peserta didik di masa kini yang memiliki
karakter atau budi pekerti yang kuat serta menguasai berbagai bidang
ketrampilan hidup, vokasi dan profesi abad 21.
Guna mewujudkan visi
tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bersiap
melakukan reformasi pendidikan Nasional baik pada tataran konseptual maupun
manajerial. Dalam tataran konseptual, sekarang sedang diupayakan agar karakter
kembali menjadi fondasi dan ruh pendidikan Nasional. Untuk itu pembentukan karakter harus dimulai dan prioritas pada
jenjang pendidikan dasar ( Basic Education). Kemudian untuk jenjang pendidikan
lebih lanjut harus kondusif bagi peserta didik untuk mengaktialisasikan potensi
dirinnya semaksimal mungkin. Memungkinkan peserta didik membekali dirinya
dengan ketrampilan dan keahlian yang berdaya pada kompetensi tinggi, yang
dibutuhkan dunia abad 21. Hanya dengan karakter yang kuat dan kemampuan berdaya
saing tinggilah peserta didik masa kini akan sanggup membawa Bangsa Indonesia
berdiri dengan tegak diantara bangsa – bangsa maju yang lain di masa yang akan
datang.
Selanjutnya terkait
dengan reformasi juga akan dilakukan
dalam hal waktu belajar di satuan pendidikan, pengorganisasian pelajar dan
kegiatan belajar, tugas tanggung jawab
dan peran guru dan peran tenaga kependidikan. Termasuk reformasi pendidikan
pada tataran aksi ditandai dengan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
dan Gerakan Literasi Nasional ( GLN). Demikian pula
revitalisasi SMK kini sedang dilaksanakan, dan perbaikan sIstem distribusi
Kartu Indonesia Pintar terus dilakukan.
Gerakan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional ( GLN) diharapkan menjadi pintu
masuk dan kunci utama bergeraknya reformasi berbagai sektor pendidikan dan
kebudayaan baik dilingkungan Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan maupun di
lingkungan Pemerintah Daerah dan satuan Pendidikan, bahkan di lingkungan
masyarakat. Berbagai program dan
kegiatan sumber daya baik financial maupun non financial di lingkungan Kementerian Pendididkan dan Kebudayaan serta
dinas pendidikan di berbagai daerah difokuskan untuk mendukung gerakan
reformasi pendidikan tersebut. Reformasi
pendidikan untuk menjawab Permasalahan Bangsa Indonesia ini senantiasa
ditekankan oleh Presiden Republik Indonesia sehingga kita semua yang berbakti dan
berhikmad di dunia pendidikan perlu bersinergi mendukung terlaksananya
reformasi pendidikan Nasional dimaksud.
Oleh karena itu melalui
peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2017 ini, mari kita singsingkan
lengan baju untuk menggerakan reformasi pendidikan Nasional demi anak cucu
kita. Semoga Tuhan seru sekalian alam meridhoi dan menguatkan tekad dan langkah
kita.
Bupati Bima Hj.Indah
Dhamayanti Putri berharap melalui Hardiknas ini, marilah kita
bekerjasama dengan segenap kemampuan yang dimiliki, tidak hanya
berpangku tangan demi segera terwujudnya
pendidikan berkualitas yang merata di seluruh Indonesia.(H/M)
Post a Comment