Upacara Peringati Hardiknas, Walikota Bertindak Sebagai Irup
BIMA,
Media NTB - Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional
(Hardiknas) tahun 2017 tingkat Kota Bima dilaksanakan di halaman kantor
Walikota pada hari Selasa, 2 Mei 2017. Walikota Bima M. Qurais H. Abidin
menjadi inspektur upacara.
Hadir Wakil Ketua DPRD Kota
Bima Syahbuddin, Ketua Pengadilan Negeri Raba – Bima Dr. Iman Prayitno Santosa,
SH, MH, Dandim 1608 Bima Letkol Czi. Yudil Hendro, Kapolres Bima Kota AKBP
Ahmad Nurman Ismail, SIK, perwakilan Kantor Imigrasi, perwakilan BUMN/BUMD,
para tokoh agama, Ketua PGRI Kota Bima Drs. H. Sudirman, M.Si, para pengawas
sekolah dan unsur dewan pendidikan, serta perwakilan organisasi wanita (TP PKK
Kota Bima, GOW Kota Bima dan DWP Kota Bima).
Peserta upacara berasal dari
unsur pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota Bima,
para pelajar dan guru.
Perwira, komandan, dan
pembaca teks pembukaan UUD 1945 berasal dari unsur pendidikan Kota Bima yaitu
jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima serta para guru. Paduan suara
berasal dari SMPN 1 Kota Bima, diiringi permainan biola dan piano oleh Nova
Ardiansyah dari SMPN 1 Kota Bima dan Muhammad Firdaus dari MAN 2 Kota Bima.
Tema Hardiknas tahun 2017
adalah “Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas”.
Dalam amanat Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang dibacakan oleh Walikota,
disebutkan bahwa penyediaan pendidikan berkualitas yang merata merupakan bagian
dari ikhtiar kita mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam sambutan tersebut
diuraikan tentang visi pendidikan Indonesia, yaitu membentuk peserta didik yang
memiliki karakter atau budi pekerti yang kuat serta menguasai berbagai bidang
keterampilan hidup, vokasi (keterampilan pada bidang terapan tertentu) dan
profesi abad 21.
Untuk mewujudkan visi
tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersiap melakukan reformasi
pendidikan nasional, baik pada tataran konseptual maupun manajerial. Sekarang
tengah diupayakan penyelarasan, penyatuan dan pembauran bidang kebudayaan dan
pendidikan.
Begitu juga dalam
pemanfaatan sumber-sumber belajar yang ada di kelas, di lingkungan sekolah dan
di luar sekolah. sehingga proses pembelajaran tidak terkotak-kotak,
tersekat-sekat dan tertutup, melainkan terbuka, luwes dan leluasa.
Lebih jauh, reformasi juga
akan dilakukan dalam hal waktu belajar di satuan pendidikan, peng-organisasian
pelajaran dan kegiatan belajar, serta tugas, tanggung jawab dan peran guru dan
tenaga kependidikan. Termasuk reformasi peran dan tugas kepala sekolah sebagai
manajer sekolah, komite sekolah dan juga pengawas sekolah.
Reformasi pendidikan pada
tataran aksi ditandai dengan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan
Gerakan Literasi Nasional (GLN). Demikian pula revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) kini sedang dilaksanakan. Perbaikan dan distribusi Kartu Indonesia
Pintar terus dilakukan.
Mendikbud mengarahkan agar
berbagai program dan kegiatan serta sumberdaya di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, serta dinas pendidikan di berbagai daerah, hendaklah
difokuskan untuk mendukung gerakan reformasi pendidikan tersebut.(H/M)
Post a Comment