Walikota Bima Buka Lokakarya “Kotaku”
BIMA,
Media NTB - Lokakarya dan Pelatihan Program (Kota Tanpa
Kumuh) “Kotaku” untuk Kota Bima. Fokus Program “Kotaku” di Kota Bima diarahkan
untuk mendukung peningkatan kualitas infrastruktur skala lingkungan pasca
bencana banjir, Kamis (08/06) digelar di
aula kantor Walikota Bima
Kegiatan dibuka oleh
Walikota Bima M. Qurais H. Abidin. Hadir perwakilan Bank Dunia Sri Bowo, tim
dari Bappenas, BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR),
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), kepala OPD Lingkup Pemerintah Kota
Bima, Camat dan Lurah, serta para pelaksana program dari elemen masyarakat.
Narasumber berasal dari
Bappenas, BNPB, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta
Karya Kementerian PUPR, Direktorat Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air
(SDA) Kementerian PUPR, dan Kementerian ATR.
Seluruh rangkaian kegiatan
dibiayai oleh Program “Kotaku” dengan anggaran yang bersumber dari hibah Bank
Dunia. Peserta kegiatan terdiri atas unsur Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota
Bima, kelompok peduli, konsultan, Camat, Lurah, serta pemangku kepentingan dan
perwakilan masyarakat sejumlah 50 orang.
Berdasarkan laporan Kepala
Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Bima Ir. Hamdan, tujuan lokakarya
ini adalah membentuk pemahaman peserta tentang membangun lebih baik (Build Back
Better) pada kawasan permukiman melalui rehabilitasi, rekontruksi dan penataan
lingkungan permukiman kumuh berbasis Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Selain itu, untuk membangun
pemahaman terhadap perlunya review perencenaan multisektor dalam mewujudkan
kota berkelanjutan sekaligus membangun komitmen para pihak dalam monitoring
kegiatan “Kotaku”.
Perwakilan Direktorat PKP
Kementerian PUPR Rifki menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini telah
dilakukan sejak 5 Juni lalu yakni dimulai dengan pelatihan Koordinator Kota
dari elemen masyarakat dan peningkatan kualitas infrastruktur skala lingkungan
pasca bencana di Kota Bima yang diikuti oleh 101 peserta dari Korkot, tim
fasilitator, BKM, UPL dan sekretariat UPK.
Dijelaskannya, saat ini
masih sedikit kota yang melakukan pemetaan risiko bencana. Oleh karenanya
diharapkan dengan program “Kotaku” ini semua program lainnya dapat terintegrasi
dan nantinya program “Kotaku” akan menjadi payung besar dari seluruh program
yang ada.
Perwakilan Bank Dunia juga
menyampaikan bahwa pekerjaan besar saat ini yakni membangun kembali Kota Bima
menjadi lebih baik ke depannya.
“Saya percaya bahwa dengan
program “Kotaku” sebagai pilarnya, pekerjaan membangun kembali Kota Bima dengan
melibatkan Pokja yang didalamnya terdapat berbagai OPD terkait serta
partisipasi masyarakat yang tinggi, maka bukan hal mustahil Kota Bima akan bisa
berkembang lebih baik ke depannya”, kata Sri Bowo.
Walikota dalam arahannya
menyampaikan bahwa untuk suksesnya program “Kotaku” dibutuhkan kerja keras dan
kerja ikhlas. Diajaknya seluruh Camat dan Lurah yang nantinya akan melaksanakan
program “Kotaku” untuk menyatukan komitmen agar program “Kotaku” di Kota Bima
bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya.(H/M)
Post a Comment