Anggota Wantimpres Kunker di Kabupaten Bima
BIMA, Media NTB - Jumat
(8/9/2017 )Anggoa Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpress) melakukan kunjungan ke wilayah kabupaten Bima
dalam rangka Pengembangan Peternakan
Sapi Untuk Mewujudkan Swasembada Daging yang ada di wilayah Indonesia khusunya
pengembangan sapi di wilayah Kabupaten Bima – NTB. Wantimpres dipimpin oleh Sekretaris Anggota Dewan
Pertimbangan Presiden RI JAN DARMADI
beserta tim Kajian model Pengembangan Peternakan Sapi langsung diterima oleh
Sekda Kabupaten Bima Drs. HM.Taufik HAK, M.Si Sekda Kabupaten Bima Drs.
HM.Taufik HAK, M.Si menuyampaikan,
Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
memiliki potensi pengembangan peternakan yang sangat potensial, hal ini
disebabkan karena : Memiliki lahan yang
masih sangat luas yaitu sebesar 438.940 Ha dengan rincian untuk lahan sawah
sebesar 42.963 Ha dan lahan bukan sawah sebesar 381.945 Ha, lahan bukan
pertanian sebesar 14.032 Ha dimana sebesar 12.082 Ha dimanfaatkan sebagai
padang rumput/penggembalaan. Luas lahan tersebut memiliki daya tampung ternak
sebesar 244.896,07 UT, sementara daya tampung sampai saat ini baru mencapai
182.687 UT (74.60%) sehingga masih mampu menampung ternak sebanyak 62.209,07 UT
(25,40%).
Pada
Tahun 2015 telah ditetapkan lahan pelepasan ternak masyarakat melalui Surat
Keputusan Bupati Bima seluas 137 Ha di Desa Oi Tui Kecamatan Wera dan 100 Ha di
Desa Piong Kecamatan Sanggar, dimana populasi ternak yang cukup tinggi yaitu
sapi sebanyak 177.701 ekor, kerbau 14.093 ekor, kuda 5.635 ekor, kambing
211.617 ekor, domba 11.264 ekor dan unggas 1.573.297 ekor yang tersebar di 18
kecamatan. Begitupula jumlah Rumah
Tangga Peternak sebanyak 16.946 KK berdasarkan hasil PSPK 2011, dan kelompok
ternak sebanyak lebih dari 457 kelompok berdasarkan SK Bupati Bima. Sementara
jumlah kelompok yang telah menerima bantuan ternak sampai dengan Tahun 2016
sebanyak 258 kelompok.
Terkait
dengan ekspor sapi daerah Kabupaten Bima menjadi salah satu daerah pengekspor
ternak potong ke pulau jawa, kalimantan dan sulawesi. Untuk Tahun 2017 jatah
pengeluaran ternak potong Kabupaten Bima sebesar 13.250 ekor yang terdiri dari
sapi 12.000 ekor, kerbau 1.250 ekor dimana pengeluaran ternak potong sampai
dengan bulan Agustus sebanyak 9.069 ekor sapi dan 1.244 ekor kerbau. Jumlah
pemotongan ternak sapi sebanyak 4.008 ekor, sehingga dari angka pemotongan
tersebut maka produksi daging sapi mencapai 588 ton/tahun dengan tingkat
konsumsi daging sebesar 1 kg/kapita/tahun. Minat masyarakat dalam kegiatan IB
semakin meningkat, dimana pada Tahun 2016 jumlah jumlah kelahiran mencapai 798
ekor dari target 1000 ekor. .
Sementara
itu Permasalahan yang masih dihadapi oleh pemerintah daerah dalam pembangunan
peternakan sapi di kabupaten Bima adalah : Pemeliharaan ternak umumnya
dilakukan dengan cara ekstensif yaitu dilepas dan dibiarkan mencari makan pada
lahan-lahan pegunungan dan bukit-bukit sehingga pengawasan peternak terhadap
keamanan dan kecukupan akan kebutuhan pakan tidak dapat dilakukan dengan baik.
Sebagaian besar lahan sumber pakan terutama padang penggembalaan merupakan
lahan kering sehingga ternak kekurangan air terutama pada musim kemarau.
Sebagian
besar padang penggembalaan belum memiliki status lahan yang jelas, sehingga
umumnya peternak menggembalakan ternaknya pada lahan yang belum dimanfaatkan
dan kawasan hutan negara. Kualitas sapi masih kurang baik karena para peternak
belum mampu memilih induk yang baik dan membiarkan ternaknya kawin secara
inbreeding (sedarah). Masih banyaknya pemotongan sapi betina produktif sebagai
akibat dari tuntutan kebutuhan peternak yang harus dipenuhi dan keuntungan
harga jual yang lebih besar jika dibandingkan dengan memotong sapi jantan. Para
peternak umumnya masih memelihara ternak secara individual, tradisional dan
belum menggunakan prinsip bisnis dimana peternak masih terbatas dalam akses
permodalan, teknologi dan pasar.
Dari
permasalahan diatas, strategi pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Bima
adalah : Pengembangan infrastruktur (jalan, irigasi, bangunan dan penetapan
status lahan), Peningkatan sarana dan prasarana peternakan (puskeswan, Pos IB,
RPH dan pasar hewan), Pengembangan pasar dan perdagangan melalui perda/perbub
tentang kebijakan pengeluaran, pemasukan dan pemotongan ternak serta
menyediakan dana talangan bagi penyelamatan pemotongan betina produktif,
Pengembangan sumber daya manusia melalui sosialisasi, pembinaan dan pelatihan
teknologi peternakan, Pembiayaan dan membuka peluang investasi di bidang
peternakan sapi melalui penyediaan anggaran yang memadai dan melakukan promosi
serta menciptakan keamanan daerah yang kondusif.
Disamping
itu terkait dengan Program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Bima dalam
menunjang pembangunan peternakan adalah : Kegiatan penyebaran dan pengembangan
ternak yaitu pemberian bantuan ternak sapi kepada kelompok tani ternak,
Kegiatan peningkatan produksi ternak yaitu intensifiasi ternak melalui
Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA), peningkatan
produksi pakan melalui pemanfaatan lahan dan pengembangan padang penggembalaan
ternak, Kegiatan pengembangan agribisnis peternakan melalui pemberian bantuan
peralatan dan sarana pengolahan hasil peternakan (PHP), pengaturan tata niaga
ternak dan menfasilitasi kelompok dalam memperoleh bantuan modal usaha dari
lembaga perbankan, Kegiatan peningkatan derajat kesehatan hewan dan masyarakat
veteriner melalui kegiatan vaksinasi dan pengobatan ternak dan monitroing
RPH/TPH dan jagal.
Program
pusat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bima dalam pengembangan
peternakan adalah : Pengembangan padang penggembalaan oi tui di Kecamatan Wera
yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016, namun pembangunan sarana dan
prasarananya belum semua terpenuhi dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran
secara nasional. UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi/Kerbau Indukan Wajib Bunting),
Kabupaten Bima mendapatkan target sebanyak 6.877 ekor, dimana jumlah akseptor
yang telah di daftar sebanyak 9.844 akseptor, sementara jumlah ternak yang
telah di IB sebanyak 2.620 ekor dan yang telah lahir sampai dengan bulan
agustus sebanyak 529 ekor.
Anggota
Dewan Pertimbangan Presiden RI JAN DARMADI mengemukakan bahwa kunjungan kerja
tersebut dalam rangka mengetahui keberadaan populasi pengembangan hewan ternak
khususnya ternak sapi yang ada di wilayah Kabupaten Bima – NTB, yang mana
seperti kita ketahui bersama bahwa daerah Kabupaten Bima merupakan salah satu
wilayah sektor pengembangan hewan ternak sapi yang sangat berkualitas, sehingga
dengan pengembangan hewan ternak ini akan mendukung program presiden RI dan
Wakil Presiden RI dengan nawacita pengembangan swasembada di bidang peternakan.(M)
Post a Comment