GEBMAD Bakar Boneka TSK Kasus CPNS K2 di depan Polda NTB
MATARAM,
Media NTB - Puluhan masa yg dimotori oleh organisasi
Gerakan Bersama Pemuda dan Mahasiswa Dompu (GEBPMAD) yg di koordinir oleh
Sahrul Ramadhan (Eris) datang membawa atribut aksi dan berorasi serta membakar
boneka TSK Kasus CPNS K2 Dompu di depan kantor Polda NTB pagi tadi, Senin
4/8/2017.
Aksi ini bertujuan untuk
mendesak Polda NTB untuk segera menuntaskan penanganan kasus perekrutan CPNS K2
Dompu. Selain itu mereka menilai Kapolda NTB sudah berkali-keali diganti namun
kasus K2 di Dompu yang sudah bertahun-tahun belum juga terselesaikan.
"Sudah 2 kali kapolda
Ntb diganti tapi sampai saat ini belum ada yang tuntas, maka kami mendesak
Polda NTB untuk serius dan segera menuntaskan kasus CPNS K2 Dompu" tegas
Eris dalam orasinya.
Penanganan kasus CPNS K2
Dompu Menurut mereka dinilai sengaja diulur-ulur dengan cara yang berliku-liku,
Merekapun menduga hal tersebut merupakan scenario institusi penegak hukum Polda
NTB untuk mementahkah kasus ini agar tidak sampai ke ranah pengadilan, hingga
saat ini penyidik Polda NTB belum menyerahkan berkas sesuai petunjuk yang
diminta oleh Kejati NTB termasuk berkas-berkas tersangka orang, TSK lain sesuai
SPDP yang diserahkan ke Kejati NTB sebelumnya.
Alhasil, dua kali Kejati NTB
meminta Penyidik Polda untuk melengkapi berkas TSK belum kunjung dilakukan
hingga saat ini, Penangan kasus semacam ini menurut mereka patut dipertanyakan.
Permainan apa yg sedang dilakukan oleh Polda NTB? sehingga penanganan kasus
CPNS K2 Dompu sangat lamban sehingga memasuki usia yg ke 3 tahun. Hal ini harus
dievalusi oleh Polri, agar kasus ini tidak menjadi liar.
"Kami minta dukungan
dari teman-teman Media untuk menyampaikan kepada Polri bahwa Kinerja Kapolda
dan Penyidik Ditreskrimsus NTB harus di evaluasi," tandas Fauzi dalam
orasinya.
Atas kekecewaan terhadap
penangan kasus CPNS K2 Dompu yang bobrok, masa aksipun membakar boneka yg
ditulis TSK Kasus CPNS K2 yang semua kantong pakaiannya diisi dgn kertas
bertuliskan RP. Hal ini dilakukan bahwa mereka ingin menunjukkan betapa
lemahnya penegakkan hukum di NTB. Akibat dari pembakaran ini, polisi dan masa
aksi hampir saja bersitegang untung saja dilerai.[Poris]
Post a Comment