H. A. Rahman Serahkan Secara Simbolis Dana PIP SDN 18 Dodu Kota Bima
BIMA,
Media NTB - Sebanyak 51 orang peserta didik SDN 18 Dodu
Kota Bima terima dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahap I Tahun Pelajaran
2017/2018. Dana tersebut langsung diberikan oleh Wakil Walikota Bima H.A Rahman
H .Abidin SE kepada wali murid di Ruang Guru SDN 18 Dodu Kota Bima, Rabu
(27/09).
Dana Program Indonesia
Pintar (PIP) diterima oleh peserta didik yang memiliki ekonomi kurang mampu.
Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan kartu kurang mampu yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat. Setiap peserta didik yang memenuhi syarat tersebut akan
mendapatkan dana PIP sebanyak 475.000 yang diberikan sekali enam bulan.
Kepala Dikbud Kota Bima yang
diwakili oleh Kabid Dikdas Drs.A Azis, dalam sambutannya memberikan motivasi
kepada seluruh wali murid yang menerima PIP tersebut agar tidak putus asa dalam
memberikan pendidikan terhadap anak-anak.
“Melalui pendidikan kita
bisa merubah hidup dan merencanakan masa depan. Maka jangan pernah putus asa
dalam menjalaninya”, tandas Drs. Azis.
Wawali dalam sambutannya
menyampaikan melalui program PIP ini pemerintah berupaya mencegah peserta didik
dari kemungkinan putus sekolah, dan diharapkan dapat menarik siswa putus
sekolah agar kembali melanjutkan pendidikannya.
“Saya berharap Kepala
Sekolah dan para Guru bersungguh-sungguh dalam mempelajari petunjuk teknis
(juknis) program ini, agar dapat terlaksana secara optimal serta tepat sasaran
kepada anak-anak kita yang kurang mampu yang memang berhak mendapatkannya”,
pesan Wawali kepada Kepala sekolah dan guru setempat.
Sementara kepada para orang
tua penerima bantuan, diharapkannya agar dapat memanfaatkan bantuan ini sesuai
peruntukan. Jangan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. Pada ksempatan tersebut
disampaikannya pula, kepada para orang tua dan guru, untuk bersama-sama
memperkuat kontrol terhadap pergaulan dan makanan yang dikonsumsi anak.
“Indonesia saat ini sedang
dalam kondisi gawat terkait penyalahgunaan obat-obat keras. Kita semua sudah
mendengar bahayanya penyalahgunaan PCC dan Tramadol. Bahkan sudah ada yang
dibuat dalam bentuk permen jajanan anak-anak. Tolong orangtua dan guru waspada
mengenai kondisi ini”, pesan Wawali.(M)
Post a Comment