PPMW Bima - Makassar Adakan Kegiatan Unik


Bima, Media NTB - Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Wora (PPMW) Bima - Makassar  yang diketuai oleh Miswari mengadakan Kegiatan Lomba Meraih Merah Putih selama tiga hari di Desa Wora Kec. Wera dari tanggal 12 sampai 14 September 2017, Kegiatan unik ini mengundang antusias warga Desa Wora Kecamatan Wera (15/09/2017).


Lomba Meraih Merah Putih ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia dan memiliki nilai filosofis yg sangat luarbiasa seutuhnya untk mengenang jasa para pahlawan, Lomba ini atas hasil ide kreatifnya Mahasiswa, dan di dukung oleh pemerintah Desa, Karang Taruna dan seluruh pemuda Desa Wora.


Ketua Karang Taruna Desa Wora, Wawan, mengatakan, kegiatan ini berpesan kepada kita semua  dan masyarakat pada umumnya bagaimana pahitnya para pejuang kemerdekaan untuk mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia yang kita nikmati sampai saat ini.


“Kemerdekaan Indonesia tidak kita raih begitu saja tetapi atas perjuangan panjang para pahlawan kita dulu sehingga  Sang Saka merah putih bisa berkibar bebas hingga hari ini."Ungkap Wawan.


Salah satu Kader PPMW Mahyudin Amirudin, menjelaskan bahwa PPMW mampu memberikan sejarah baruh inilah peran mahasiswa sebagai agen perubahan terdepan dalam berbagai ajang kompetisi masyarakat. Kompetisi di sini tidak boleh dipahami secara sempit hanya sebatas perlombaan. Tetapi bagaimana, pemuda memiliki daya saing yang handal dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga desa ini diperhitungkan oleh masyarakat lain maupun pemerintah karena kualitas dan kuantitas pemuda yang ada.

Peran selanjutnya adalah menjadi perintis gerakan perbaikan moral dan pembinaan keagamaan bagi masyarakat. Sudah seharusnya para pemuda menyadari kerusakan moral remaja yang terjadi saat ini. Maka kesadaran diri untuk bangkit dari keterpurukan menjadi syarat utama sebelum melakukan pembinaan kepada masyarakat. Jika ini terlaksana, tentu kita tidak akan menjumpai masjid-masjid sepi dari adzan atau masjid-masjid menjadi keriput karena hanya berisi kakek-kakek yang tinggal menunggu waktu kereta tiba.



“Dan yang paling penting, adalah pemuda harus memiliki jiwa untuk selalu belajar dan mengikuti perubahan. Orang yang paling bodoh adalah orang yang berkata bahwa ia sudah pandai dan tidak perlu belajar lagi. Orang yang lulus bukan berarti telah selesai belajar, tetapi justru dituntut untuk belajar lebih keras, yaitu belajar tentang realita dan fakta yang ada di lingkungannya." Ungkapnya.(Saiful)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.