Rencana Kehadiran Bupati Bima di Makassar Ditolak Mahasiswa
![]() |
Foto bersama Mahasiswa asal Bima di Makassar |
Makassar,
Media NTB - Mingu, 7 September 2017 lalu, beberapa
aliansi mahasiswa makassar melakukan rapat konsolidasi. Mereka membahas terkait
kehadiran Pemerintah Kabupaten Bima di Kota Maksaar.
Menurut Kordinator Front Organisasi
daerah (Organda) se-kota Makasar, Din Wahyuddin menegaskan, pihaknya menolak
kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi
Pascasarjana Bima Dompu (F-Kompas Bidom) Makassar pada hari Sabtu, 21 Oktober
2017 lalu.
Kata Din, kehadiran Bupati
Bima dalam seminar Nasional yang di adakan oleh lembaga F-KOMPAS BIDOM
mengundang reaksi dan pertanyaan yang mendasar dari mahasiswa bima yang ada di
Makassar.
"Salah satu pertanyaan
yang muncul apa yang menjadi misi kedatangan Pemerintah Kabupaten Bima di Kota
Makassar. Kedatangan Bupati bernilai politis mengingat pesta demokrasi yang
akan diadakan oleh politisi-politisi yang ingin berkuasa dan ini sangat tidak
bernilai untuk mewakili ekonomi yang berkelanjutan," ujar mahasiswa UMI
Makassar itu.
Ia menjelaskan, hal dasar
yang menjadi penguat penolakan kehadiran Bupati Bima adalah merusak marwah atas
nama aliansi yang bergerak di bidang kesejahteraan masyarat khsusnya yang ada
di wilayah Kabupaten Bima. Kata dia, kedatangan Pemerinta Kabupaten Bima menuai
banyak protes dan kritikan di kalangan Mahasiswa Bima Makassar.
"Sebenarnya kegitan
yang diadakan oleh teman-teman F-Kompas Bidom tidak melihat kondisi dan keadaan
sosial yang tetjadi di tengah masyarakat yang kian diguncakan isu-isu politis
sehingga menimbulkan kencaman Mahasiswa Bima Makassar," ujarnya dalam
rilis persnya yang disampaikan ke Redaksi Metromini, Senin, 18 September 2017.
Lanjut dia, kegiatan yang
diadakan oleh teman-teman dan menghadirkan Pemerinah Kabupaten Bima dengan
tegas bahwa Mahasiswa Bima Makassar akan menolak kehadirannya di Kota Makassar.
Ia pun menjelaskan alasan penolakan ini.
"Kegiatan ini bernilai
politisi sehingga menimbulkan problematika di tengah mahasiswa. Dan kedatangan
petinggi Pemerintah Kabupaten Bima tidak bernilai positif karna asas pemanfaatan
terhadap mahasiswa dalam menyambut pesta demokrasi," ujar dia.
"Dan masih banyak
alasan alasan yang menjadi dasar atas penolakan kegiatan dan kedatangan
Pemerintah Kabupaten Bima di Makassar. Dan hasil rapat kami dalam bentuk front
pergerakan organda se-Kota Makassar, untuk menolak kedatatangan bupati bima
dengan alibi politik (seminar nasional)," tambahnya.
![]() |
Selain itu, sambung dia,
dalam hal kegiatan seminar nasional yang bertemakan "Penguatan kapacity
Buillding, dalam menghadapi kesenjangan sosial, dan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan" ini merusak marwah
kritis mahasiswa bima makassar. Menurutnya, dilihat dari sepanjang sejarah
kemahasiswaanya, mahasiswa bima makassaar tidak pernah beraffilliaasi dan
membangun relasi denngaan Pemerintah Kabupaten Bima.
"Setelah berdiskusi
panjang dan massif, kawan-kawan mahasiswa mengolah beberapa data panitia
pelaksana, dari hasil penyelidikan dan pengkajian, kami mengatakan F-Kompas Bidom
adalah aktor dibalik ini semua, dan setelah kami menelusuri lebih lanjut, F-Kompas
Bidom adalah kelompok pasca sarjana UNM yang secara riwayat pendidikanya,
mereka adalah alumni S1 STKIP dan S1 alumni Mataram," pungkas dia.
"Sehingga, sikap
kecerobohan atau kebiasaan politik (STKIP) dan underbownya, pragmaatisme
pilitik F-Kompas Bidom, merusak citra mahasiswa bima makassar yang murni
terlahir dari rahim kota makassar yang tidak pernah berselingkuh dengan
Pemerintah," tambah dia menutup keterangannya.
Sementara itu, bupati Bima
yang dikonfirmasi wartawan melalui Kasubag Protokol Bagian Humas Setda pemkab.
Bima, mengaku belum mendapatkan undangan dari F-Kompas Bidom.(M)
Post a Comment