6 Nelayan Hilang di Sekitar Pulau Komodo, 4 Selamat dan 2 Orang Belum Ditemukan
BIMA,
Media NTB - Tim SAR gabungan berhasil menemukan empat
orang nelayan yang hilang di perairan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,
Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu (18/10/2017) lalu.
"Empat nelayan itu
ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam keadaan selamat pagi tadi," kata
Kepala Kantor SAR Kupang, Nyoman kepada wartawan, Sabtu (21/10/2017) lalu.
Menurut Nyoman, seorang
nelayan yang pertama kali ditemukan dalam kondisi hidup itu diketahui bernama
Syamsudin (30), warga Desa Rupe, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa
Tenggara Barat.
Syamsudin, lanjut Nyoman,
ditemukan sedang terdampar sendirian di Pulau Komodo, atau tepatnya pada
koordinat 08°43'50.52" S - 119°22'38.01".
Selanjutnya, Syamsudin
dievakuasi dengan menggunakan speedboat oleh RIB Pos SAR Manggarai Barat,
menuju pelabuhan Labuan Bajo.
Sedangkan tiga nelayan
lainnya masing-masing Aji Ami (45), Samsu (26) dan Eko Patrio (13) ditemukan
terdampar di daratan Pulau Kalong, belakang Pulau Komodo sekitar pukul 18.00
Wita.
Tiga orang itu selanjutnya
dievakuasi ke Labuan Bajo dengan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat.
Data tim SAR ini sekaligus
mengoreksi pernyataan Camat Langgudu, kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, M
Rum bahwa keenam nelayan itu sudah ditemukan selamat.
Nyoman menegaskan bahwa masih
dilakukan pencarian 2 orang nelayan yang hilang.
“Dari jumlah korban 6 orang,
dan 4 orang bisa diselamatkan dan 2 orang masih dalam pencarian. (Pencarian)
akan dilanjutkan. Saya koreksi, bukan 6 orang yang diselamatkan," tandas
Nyoman.
Sebelumnya diberitakan,
Kapal Ikan Rajawali GT 04 yang ditumpangi enam nelayan tenggelam di Perairan
Loh Belanda, Torong Langkoe, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Kapolres Manggarai Barat
AKBP Supiyanto mengatakan, kecelakaan laut itu terjadi pada Rabu (18/10/2017)
sekitar pukul 15.30 Wita.
Kapal milik Abu Lili itu
digunakan sehari-hari untuk memancing atau menjala ikan di perairan Pulau
Komodo.
"Enam nelayan itu berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sampai saat ini mereka masih hilang," kata Supiyanto kepada wartawan, Kamis (19/10/2017) lalu.(M)
Post a Comment