Politisi NasDem Ini Mengaku Keberatan dengan Ketidakjelasan RUU Otsus Papua
JAKARTA,
Media NTB - Menurutnya, dari waktu ke waktu soal ini
semakin tak tentu arah. Sementara UU No
21 tahun 2001 tentang otonomi khusus di Provinsi Papua dinilai sudah tidak
sesuai kebutuhan masyarakat Papua saat ini.
“Barangkali saya juga
keberatan, makin hari makin bergeser dan tak tentu arah dan saya khawatir ini
digantung terus oleh karena perkembangan Papua saat ini. Dan saya berharap
(RUU) Otsus Papua ini menjadi obat bagi rakyat Papua di akhir masa periode kita
nanti,” ungkap legislator dapil Papua ini.
Dia mengharapkan pemerintah
bisa mempertimbangkan agar RUU Otsus Papua ini menjadi 50 rancangan prolegnas
RUU prioritas 2018. Apalagi ada satu slot kosong yang bisa diisi dengan RUU
ini.
“Sekali lagi kekhawatiran
saya ini digantung. Dalam draf yang terakhir ini, sama sekali tidak kelihatan.
Yang pertama di 50 yang disepakati tadi, saya kira belum ada gambaran untuk
masuk ke sana sementara. Yang kita harapkan, karena sudah tergeser satu, karena
sudah lolos tadi maka Otsus Papua bisa masuk. Tapi ini semua kembali kepada
pemerintah apakah ada kesungguhan pemerintah untuk memasukkan RUU Otsus Papua
sebagai prioritas 2018 atau tidak,” tutupnya.(M)
Post a Comment