Program BSPS di Dusun Saka Desa Mangge Asi Dinilai Bermasalah


DOMPU Media NTB - Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau program bedah rumah  yang bersumber dari APBN-P Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di duga bermasalah, pasalnya pelaksanaan program tersebut dinilai ada beberapa keganjalan yang di alami oleh sejumlah Warga Dusun Saka Desa Mangge Asi Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, Keganjalan  tersebut yakni terjadi pengurangan nominal bantuan yang mereka dapatkan.


Program BSPS pada dasarnya merupakan bantuan pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan atau peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, sarana dan utilitasnya (PSU). Jumlah bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp 7,5 juta hingga Rp 15 juta tergantung kondisi rumah warga yang mendapatkan bantuan.


Berdasarkan Informasi yang dihimpun oleh Media NTB terhadap sejumlah warga setempat tentang material yang mengalami hambatan. Dimana hingga saat ini belum seluruhnya material diterima oleh penerima bantuan.


Seorang ibu Rumah tangga Mariam (36) saat didatangi oleh beberapa awak media dikediamannya pada Rabu (1/11/17) menceritakan bahwa total keseluruhan bahan atau material yang dia terima tidak mencapai Rp. 15 Juta.


“Kalau diuangkan semua bahan yang saya terima tidak mencapai Rp. 15 Juta, lebih Kurang 11 juta saja”, Bebernya.


Lebih jauh mariam menceritakan bahwa Suaminya Durasad M. Tahir juga sudah pernah komunikasi Via telpon seluler dengan fasilitator Pelaksana Muhidin bahwa anggaran masih ada yang tersisa.


“Pak muhidin bilang bahwa sisa anggaran itu masih ada Rp. 3 Juta Delapan Ratus, suami saya juga sudah pernah tlpn ke Pak Muhidin pada hari minggu, minta uang sisanya untuk gaji tukang tapi pak muhidin bilang nanti saya naik, sampai sekarang belum datang juga”, jelasnya.


Tidak hanya Ibu mariam  beberapa warga mengeluhkan keadaan yang sama seperti ibu Murni (40), Ibu Kalisom ( 58 ) juga seorang Bapak tua Nasarudin (65), yang sampai saat ini rumahnya belum terselesaikan juga, dia menjelaskan bahwa selama dia menerima Bahan material tidak pernah tau Harga dan kwitansinya.


“Saya rasa semua bahan yang saya terima itu lebih kurang 10 Juta, kami tidak pernah tau selama masuk bahan ini asalnya dari mana, kwitansinya juga nggak ada, coba ada kwintansinya mungkin kami tau”, kata Nasaruddin dengan menggunakan bahasa Daerah.

Muh. Iksan, S. ST (Papi Iron) selaku Ketua Time Tekhnis BSPS Kabupaten Dompu saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media di Ruang Kerjanya pada hari kamis, 2/11/17, menjelaskan bahwa Desa Mangge Asi apa bila ada kelebihan anggaran bisa dialihkan untuk pembanguna lain.


“Kelebihan anggarannya bisa dialihkan ke pembangunan lainnya, contohnya WC, mestinya Uang yang mereka terima itu sebanyak itulah barang yang keluar, tidak ada yang namanya sisa, kalaupun Swadaya mereka punya kayu, bahan uang mereka yang semestinya beli kayu karna mereka punya kayu, dialihkanlah bahan yang lain”, Jelas Papi Iron.


Ketika Fasilitator Pelaksana tambah Papi Iron, melakukan pelanggaran dan terjadi penyelewenga anggaran yang mestinya dialihkan anggaran lain maka akan dilaporkan secara hukum dan ucapan terima kasih karna dia baru mendapat informasi dan untuk pertama kalinya dari lapangan.


“Apa bila pelanggaran yang dilakukan oleh fasilitator di lapangan, kami akan laporkan secara hukum, kami sangat berterima kasih apa bila cerita pelanggaran ini benar adanya dan alhamdulillah ini informasi awal yang saya terima, karna selama ini informasi yang saya terima entah dari pemerintah Desa maupun Kelurahan semua berjalan sesuai aturan main  mekanismenya, baru hari ini saya dapat informasi gambaran bahwa sepertinya tanda kutip ada kawan-kawan saya, fasilitator saya bermain di belakang cerita ini, hukum sudah jelas, melanggar aturan adalah pelanggaran hukum dan itupun kawan-kawan fasilitator sudah fahami, dan yang jelas kami selaku tim tekhnis, kami akan mempelajari secara tekhnisnya informasi ini menjadi Rujukan bagi kami”, tegasnya.


Pihak Fasilitator Pelaksana Muhidin Hingga berita ini diterbitkan melalui online, belum berhasil dimintai keterangannya. Meskipun Pihak media sudah berusaha menghubungi untuk dimintai keterangannya melalui Nomor telpon genggamnya 082339112xxx Pada hari Rabu dan kamis, siang hari, namun fasilitator Muhidin selalu mengelak seolah-olah tidak mau memberikan keterangannya.



Sementara itu, Koordinator Vasilitator (KORVAS) Kabupaten Dompu Ilham hingga berita inipun dimuat belum berhasil dikonfirmasi juga. Pihak media mengupayakan konfirmasi melalui telepon genggamnya. ke nomor 081239548xxx, Meski berkali-kali dihubungi Nomornya slalu sibuk.[Poris]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.