Puluhan Pedagang Ikan dikomplek Pasar Bawah Mendatangi Mapolres Dompu

DOMPU, Media NTB - Puluhan pedagang Ikan Komplek pasar bawah Kab.Dompu, Asal warga Lingkungan Dorongao, Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu Mendatangi Mapolres Dompu, Guna melaporkan Kejadian Yang Menimpa Diri Mereka, Pada Jum’at Sore (24/11) Kemarin.


Kehadiran Mereka DiKantor Mapolres tersebut, yang didampingi oleh Lurah Kandai Satu Dedy Arsik, S.Sos Dipicu Adanya Aksi Sejumlah Warga bali Satu Yang Diduga Melakukan Tindak Kekerasan, Sa,at Puluhan Pedagang Tersebut Tengan Berjualan Dilapak Pasar Bawah.


Aksi sejumlah warga Bali satu, yang Membawa sejumlah senjata Tajam (sajam), bisa dibilang Cukup Nekad, Sehingga beberapa Diantara Puluhan Pedagan Ikan Ditodong dengan menggunakan Panah Dan Sajam. Selain itu, seorang tukang ojekpun yang juga berasal dari Lingkungan Dorongao berinisial Aw yang tak Jauh Dari Lokasi kejadian, Tidak lepas dari Amukan warga hingga Menyebabkan luka memar Pada Bgian Wajahnya.


Berdasarkan Informasi yang dihimpun oleh media ini kejadian yang menimpa puluhan Pedagang Ikan tersebut dipicu lantaran perselihan antara kedua sporter sepak bola mini yang digelar di Lapangan Soriwono Kelurahan Potu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu.


Sporter dari kesebelasan Lampa Dompo Fc yang berasal dari Kelurahan Bali satu tidak menerima kekalahan atas PPD Fc berasal dari Lingkungan Dorongao Kelurahan Kandai Satu sehingga terjadi keributan antara kedua Sporter.Tak terima kekalahan tersebut aksi nekatpun dilampiaskan kepada puluhan pedagang ikan dan salah seorang tukang Ojek.


Sane salah satu warga pedagang tersebut menceritakan tentang saat dia ditodong oleh beberapa warga bali satu ditempat penjualannya “saat saya mau tutup dagangan saya, mereka datang dengan membawa panah dan parang, saya keluar dari tempat jualan saya, lalu saya dihadang serta ditodong dengan menggunakan panah”, kata sane saat dikonfirmasi di pelataran Reskrim Polres Dompu.


Dari kejadian itu, sane mengalami kerugian barang yang dihancurkan dan materi kurang lebih 5 Juta Rupiah “Selain Todong, barang dagangan kami sebagian dihancurkan dan sebagiannya lagi dibawa pulang oleh pelaku tersebut, kerugian saya kurang lebih 5 juta Rupiah”, papar Sane.


Dawiah yang juga dikonfirmasi oleh awak media ini memaparkan bahwa kejadian yang menimpa dirinya dilakukan oleh sejumlah warga bali satu “barang dagangan saya berupa ikan diparangi sebanyak 6 Box bila diuangkan kisaran harganya sebesar 6 Juta Rupiah, dan mengambil uang hasil dagangan saya 1 juta lebih, pada saat itu saya lari ketakutan karna mereka mengancam saya menggunakan parang”, jelasnya.


Berdasarkan kejadian tersebut Dawiah berharap agar pemerintah Daerah bisa membagi tempat jualan antara warga bali satu dengan warga Dorongao agar terhindar dari keributan serta ia berharap agar sejumlah kerugian yang ia alami dapat diganti rugi “Gimana caranya supaya tidak terjadi keributan, dan tempat Jualan itu dipisahkan, juga pelaku tersebut bisa ditahan dan diproses secara hukum, serta barang-barang yang sudah dihancurkan itu bisa diganti rugi”, harapnya.


Lurah kandai satu Dedy Arsyik, S.Sos yang diwawancarai oleh media ini, Kehadiran Dirinya Dipolres Dompu, Hanya Semata-mata Mengawal Warganya, Yang Melakukan  Pelaporan DiKepolisian Resort Dompu “Yang Paling Intim Kehadiran saya disini Hanya Mengawal Saja, Agar Tidak Terjadinya, Keributan susulan Antara Warga Saya Dengan pihak-Pihak Tertentu”, Kata Dedy Singkat.[Poris]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.