DPR Minta Otoritas Keuangan Tangkis Isu Pelemahan Daya Beli
Johnny G Plate |
JAKARTA,
Media NTB – Isu seperti penurunan daya beli yang
melemah, hutang yang semakin tinggi, menjadi isu yang sudah mirip telenovela.
Dua isu itu seperti dianggap benar di tengah masyarakat. Sayangnya, otoritas
resmi terkesan tidak bisa memberikan tegas tentang kondisi yang sesungguhnya.
“Setiap kali rapat yang
terkait dengan makro prudential, mikro prudential, maupun otoritas fiskal saat
ini, diberikan gambaran drama telenovela. Kenapa saya katakan itu? Karena di
sisi yang satu kita diberikan data dan informasi, baik itu data pusat
statistik, maupun informasi langsung dari presiden bahwa perekonomian kita pada
saat ini berjalan dengan baik-baik katanya,” ucap anggota Komisi XI Johnny G
Plate dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Bank Indonesia di Kompleks DPR, Senin
(4/12).
Johnny menyampaikan,
pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional relatif cukup tinggi dan
stabil di atas 5%. Infrastruktur juga terbangun dengan baik. Masyarakat di
pelosok yang selama puluhan tahun tidak bisa menikmati harga yang tidak
seimbang seperti di Nias dan Papua, juga sudah bisa meniklmati harga BBM yang
hampir setara dengan di Jawa.
“Ini semua berita-berita
positif yang memberi gambaran positif terhadap perekonomian kita. Usaha
presiden dan pemerintah saat ini untuk membangun konektivitas, gencar dalam
belanja-belanja APBN yang digunakan untuk belanja-belanja produktif, harusnya
pada saat ini kita berikan apresiasi dan kita dukung. (Semua itu) Tidak saja
saat ini tapi juga kontiniutas. Ini peta ekonomi kita,” papar politisi NasDem
ini.
Sayangnya, lanjut Johnny,
yang selalu tersaji kepada kita adalah drama ala telenovela. Misalnya soal daya
beli masyarakat yang didengungkan melemah. Menurutnya ini adalah isu yang
didramatisir.
“Pada saat ini kita juga
tahu dari data statistik, memberikan gambaran bahwa PDB kita juga didukung
dengan pertumbuhan konsumsi, dengan konsumsi yang kuat growth driven
consuption. Yang memberikan gambaran daya beli yang kuat juga. Kedua, inflasi
kita juga cukup terkendali, di bawah asumsi makro, bahkan (dalam)
realisasinya,” terangnya kembali.
Oleh karena itu, Sekjen
Partai NasDem ini juga berharap, otoritas-otoritas keuangan negara yang ada
saat ini bisa memberikan penjelasan yang baik agar dramatisasi yang cenderung
dipolitisir ini tidak terus berkembang.
“Tentu disini
institusi-institusi negara, baik OJK, BI maupun otoritas fiskal kita,
memberikan jawaban agar drama telenovela ini tidak selalu terus menjadi isu-isu
dramatis yang nantinya berimplikasi negatif dan masyarakat terbelah tidak
percaya,” tandasnya.(M)
Post a Comment