Ekonomi Terjaga Baik, Pelemahan Daya Beli hanya Isapan Jempol
JAKARTA,
Media NTB - Anggota Komisi XI Johnny G. Plate
mengkhawatirkan berkembangnya cerita bahwa telah terjadi pelemahan daya beli
masyarakat yang luar biasa. Padahal keadaan sebenarnya tidak demikian. Informasi
seperti ini dikhawatirkan akan mempengaruhi psikologi politik.
“Jangan sampai psikologi
politik ini dipermainkan yang nantinya akan melemahkan perekonomian nasional
kita,“ ungkapnya pada Rapat Kerja Komisi XI dengan Komisioner OJK terkait
pertumbuhan kredit, penurunan daya beli dan RKA OJK 2018 di Parlemen Senayan
(4/12/17).
Menurutnya, seperti apa yang
dikemukakan oleh OJK, bahwa di triwulan ke ketiga tahun 2017, kondisi ekonomi
sudah terjaga dengan baik. Banyak ukuran-ukuran yang telah disampaikan, baik
itu pertumbuhan ekonomi, kenaikan investasi, kenaikan ekspor, inflasi yang
terjaga.
“Bahkan Golbal
Competitiveness Index ( GCI ) Indonesia jauh membaik dari 41 ke 36. Ini
memberikan gambaran perekonomian kita berjalan dengan baik,” jelasnya.
Johnny mengungkapkan,
pertumbuhan ekonomi nasional kita masih didorong dengan dukungan kuat daya beli
yang mencapai hampir 5%.
“Tingkat pertumbuhan ini
memberi gambaran, di mana lemahnya daya beli secara makro, di titik mana
itu?" Katanya retorik.
Politisi NasDem ini
menjelaskan, data makro menunjukan, pertumbuhan ekonomi kita didrive oleh
pertumbuhan konsumsi. Konsumsi yang tinggi menunjukkani daya beli yang tinggi
pula. Ia juga didukung dengan inflasi yang rendah sehingga memberikan kemampuan
yang kuat bagi daya tahan dan daya beli masyarakat.
“Ini kondisi riil yang
disampaikan melalui data statistik, bukan kira-kira, bukan asumsi dan bukan opini
yang dibangun,” tandasnya.
Johnny tidak memungkiri
bahwa ada beberapa wilayah, beberapa orang, beberapa kelompok masyarakat, yang
mendapat tekanan daya beli. Namun itu tidak menjadi keumuman.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah
juga sudah memberikan dukungan terhadap kelompok tersebut melalui
bantuan-bantuan yang terkait dengan subsidi-subsidi yang begitu besar jumlahnya
di dalam APBN.
“Juga melalui OJK,
kebijakan-kebijakan subsidi kredit usaha rakyat yang diberikan besar-besaran,
dalam rangka juga untuk menjaga daya beli dan kemampuan investasi bagi
masyarakat UMKM," jelasnya.
Oleh karena itu Johnny
menegaskan, kondisi perekonomian Indonesia tidak sejelek opini yang berkembang.
Sekjen Partai NasDem ini
juga meminta kepada OJK untuk bisa menjawab hal-hal semacam ini melalui sisi
mikro prudential. "Jelaskan bahwa ekonomi kita lagi bagus-bagusnya dan
berkembang dengan baik," imbuhnya.
“Untuk mendukung agar
perekonomian kita tetap kuat dan semakin kuat, tidak digunakan sebagai alat
politik yang melemahkan perekonomian domestik kita yang ujung-ujungnya
merugikan bangsa dan negara kita,” tutupnya.(M)
Post a Comment