Muhammad Ruslan: Luncurkan Buku “Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu”

DOMPU, Media NTB – Tepatnya di lembaran ke 30 Desember 2017. “Muhammad Ruslan” atau akrab disapa “Dae Olan” salah satu personil Yayasan Kesultanan Dompu meluncurkan sebuah buku hasil karyanya yang berjudul “Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu” setebal 140-an halaman, yang bertempat di Gedung Pemuda (KNPI) Kabupaten Dompu, dimulai pukul. 09.00 wita sampai pukul. 12.00 Wita.


Acara Peluncuran buku tersebut “Dae Olan” didampingi oleh Ketua KNPI Kabupaten Dompu “Putra Taufan, SH, MH, Yeyen Seprian Rachmat, M.Si selaku Sekretaris Yayasan Kesultanan Dompu, H. Soehartomo selaku Asisten II Setda Dompu, Wahyudin, S.Sos selaku Pecinta dan Penikmat sejarah dan budaya Dompu, Muhammad Iradat selaku pegiat budaya Dompu/Makka Dana dan Nur Syamsiah seorang aktivis perempuan.


Sementara tamu undangan yang hadir dari berbagai lapisan dan elemen. Seperti Abdul Jabbar Haq (penggagas Makka Dana yang juga tokoh pendidikan, Nasrin H. Muhtar (Owner Jamu Sasambo) beserta istrinya, Hendra Cipta, S.Pt (pegiat budaya dari Gong 2000) serta Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Budayawan lain sekitar 90-an Orang.


“Dae Olan” saat diberikan Kesempatan oleh Protokol MC Yarid, ST. untuk menceritakan secara singkat tentang buku yang di luncurkan tersebut, sebelumnya, dia sempat terharu dan sedih melihat tamu undangan yang begitu antusias menghadiri acara tersebut, yang di luar dari dugaannya “Terus terang, yang kita undang pada acara ini sekitar 70 orang. Saya perkirakan yang hadir hanya sekitar 40 orang. Tapi ternyata justru yang hadir mencapai 90-an orang. Saya terharu sekali,” kata Dae Olan sedih.


Saat acara tersebut selesai Kepada Media NTB memberikan keterangan Persnya bahwa sebagai seorang wakil Ketua Yayasan Kesultanan Dompu ia merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsi dalam bentuk Literasi “ini sebagai respon saya pada wacana yang berkembang Beberapa Tahun belakangan ini, dan maraknya ikuti tentang kesultanan budaya Dompu, selanjutnya, saya sebagai seorang wakil ketua yayasan Kesultanan Dompu merasa terpanggil, untuk ikut memberikan sumbangsi dalam bentuk Literasi untuk kemajuan Budaya dan tradisi Dompu”, katanya.


“Kesultanan-kesultanan lain sekarang sedang mengalami evoria, Tambahnya, mereka menunjukan eksistensi dan jati diri mereka, tapi pertanyaan nya, kemana kesultanan Dompu, terus terang saja ini yang membuat motifasi saya untuk menggagas, sudah saatnya Kesultanan Dompu ini untuk hidup kembali”, sambungnya.


Ditambahkan pula bahwa kegiatan-kegiatan Festifal Kesultanan harus ada dan nilai-nilai budaya harus diwujudkan “ini merupakan barometer sehingga mampu memberikan Rangsangan Agar Asi segera dibangun, kemudian kegiatan festifal kesultanan harus ada dan yang lebih penting transformasi nilai-nilai Budaya segera kita wujudkan, bukan hanya slogan seperti nggusu waru, dan lain sebagainya, tapi nilai-nilai harus dihidupkan”, Ujarnya.



Lebih jauh dia sangat berharap dengan hadirnya buku tersebut bisa membangun dan bisa memberikan rangsangan buat generasi penulis serta buku itu dapat diimplementasikan baik kalangan Pemerintah maupun Masyarakat pada umunya “Buku ini mudah-mudahan menjadi awal, membangun kesadaran kita semua warga Dompu, paling tidak kita memberi rangsangan buat para pegiat-giat Budaya dan generasi muda untuk menulis lebih banyak dan untuk mengisi kekosongan literasi dan buku ini jangan hanya sekedar buku saja, jika ada pesan-pesan moral, pesan-pesan di dalamnya bisa diimplementasikan oleh siapapun, baik meperintah maupun Masyarakat pada umunya”, harapnya.[Poris]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.