BTN Perumahan Dorompana Permai Dibangun, Warga Dorompana Dilanda Banjir Bandang
DOMPU,
Media NTB - Hujan deras yang mengguyur kota
Dompu selama Kurang Lebih 2 jam membuat warga Lingkungan Dorompana Rt.4
Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu harus berurusan dengan
Lumpur dan rempah-rempah, kayu dan lain-lain sabtu, 16/12/2017.
Hasil
pantauan Jurnalis Media ini, aliran sungai jalur SO MBOKO sebagian sudah
tertimbun oleh tanah yang digusur oleh PT. Perumahan BTN Dorompana Permai, dan
sebagian sudah sempit sehingga hujan baru sebentar saja bisa terjadi Banjir
Bandang.
“Banjir
ini tidak pernah terjadi, karna adanya bangunan perumahan BTN itu, Kalau
dibiarkan sampai berlarut-larut warga Lingkungan Dorompana khususnya Rt 4. Akan
terus terendam banjir dan bisa-bisa memakan korban”, kata seorang warga yang
enggan disebutkan namanya oleh media NTB.
“Banjir
ini datang tiba-tiba tambahnya, kami kaget bercampur panik dengar nya seperti
datang badai, kami belum sempat beres-beresin semua perabotan rumah”, tambah
dia sedikit menakutkan.
Sementara
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan kandai Satu, Muhammad Nur,
S.Pt atau biasa akrab disapa (Uma Neo) kepada media ini menanggapi bahwa
terjadinya Banjir itu disebabkan oleh rekontruksi lahan tidak analisa secara
matang oleh Dinas Lingkungan Hidup dan PT. Perumahan BTN Dorompana Permai.
“Banjir
dipicu oleh proses pembangunan Perumahan BTN Dorompana Permai, dimana
rekontruksi lahan tidak dilakukan atau tidak dianalisa secara matang oleh Pihak
Perusahaan dan Pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup”, katanya saat
pengajian peninggalan Mardianti.
Ditambahkan
pula, bahwa dia menekan agar dinas terkait serta pihak perusahaan agar
diberhentikan sementara untuk menindak lanjuti apa yang sudah terjadi dan
menghindari hal-hal yang bisa merugikan warga.
“Saya
sebagai ketua LPM meminta kepada Pemerintah baik Dinas Perumahan dan kawasan
pemukiman, Lingkungan Hidup serta perusahaan agar diberhentikan aktifitas
pembangunan Perumahan BTN untuk sementara”, tegasnya.
Lebih
jauh, mengingat dapaknya yang cukup berbahaya untuk masyarakat dan dampak yang
akan terjadi pada sungai induk dari rabalaju menuju persawahan Doro Cumpa
khawatirnya akan jebol.
“Selain
itu, dampak yang diterima langsung bukan hanya Masyarakat Pemukiman tetapi air
yang meluap itu, bisa mengakibatkan sungai induk yang jalurnya dari Rabalaju
menuju persawahan Doro Cumpa sebagai tulang punggung penyedia air untuk lahan pertanian
akan Jebol”, tutupnya.[Poris]
Post a Comment