Pasokan Beras di Daerah Cukup, DPR: Impor Beras untuk Jawa Saja
JAKARTA,
Media NTB - Harga beras di beberapa daerah di Indonesia
mengalami kenaikan hingga melewati batas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
ditetapkan pemerintah. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis
Nasional, harga rata-rata beras jenis medium di Jakarta berkisar di Rp 14.100
per kilogram. Harga ini melampaui HET yang ditetapkan sebesar Rp 9.450 per
kilogram.
Karena itu pemerintah
memutuskan untuk melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton guna menstabilkan
harga beras di pasaran. Ini perlu dilakukan terutama untuk mengatasi adanya
keterlambatan pasokan khususnya untuk Pulau Jawa.
Menanggapi hal itu, anggota
Komisi IV DPR RI Hamdhani menyebutkan bahwa pilihan untuk impor hendaknya
dikhususkan untuk menutup kekurangan pasokan saja, terutama untuk kota-kota
besar di Jawa. Sedangkan untuk daerah-daerah, mungkin belum diperlukan,
mengingat pasokan di Bulog masih sangat mencukupi.
“Saya cek keberadaan beras
di gudang-gudang Bulog di Kalimantan Tengah, sejauh ini masih sangat mencukupi
untuk stock 6 bulan ke depan”, ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (17/1/2018).
Dalam amatannya, gudang
Bulog di Palangkaraya memiliki stock beras sebanyak 1.305 ton. Sementara gudang
Bulog Sampit 1.300 ton, gudang Bulog Kapuas 1.400 ton dan gudang Bulog
Pangkalan Bun 479 ton.
Lebih lanjut Hamdhani
mengatakan, pemerintah lperlu ebih memperhatikan sebaran pasokan yang merata
sesuai dengan jumlah populasi penduduk dan kebutuhan beras untuk masing-masing
daerah.
Terhadap kemungkinan adanya
permainan spekulan beras, Hamdhani berharap agar Satgas Pangan yang telah
dibentuk dapat menyelidiki dan menemukan pihak-pihak yang dengan sengaja ingin
mengacaukan harga beras di pasaran.
“Jelas perbuatan
mempermainkan harga dengan cara menimbun beras atau menunda pasokan ke pasar
akan merugikan masyarakat banyak. Satgas Pangan harus dapat mengantisipasi
lebih dini agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa yang akan datang,”
tutur legislator Kalimantan Tengah ini.
Secara khusus Hamdhani juga
meminta Bulog di Kalimantan Tengah untuk dapat menyerap gabah petani secara
maksimal saat panen raya bulan Februari nanti.
“Tolong untuk
memprioritaskan gabah petani Kalteng dululah. Jangan buru-buru pengadaan gabah
dari Sulawesi atau luar daerah lainnya, sementara gabah petani dari Kalteng
masih belum terserap semua”, pungkasnya.(M)
Post a Comment