Dinilai Arogan, Kepala Kemenag Kabupaten Bima Didesak Dicopot
BIMA, Media NTB - Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bima, H. Syahrir,
dinilai arogan dan otoriter dalam memimpin kantor setempat karena mengeluarkan
kebijakan tanpa prosedur.
Hal itu terungkap saat puluhan kader dan Alumni HMI Muda Bima yang
menggendor kantor Kemenag setempat dan mendesak agar Syahrir dicopot dari
jabatannya, Jum’at (9/2/2018).
Bentuk arogansi Syahrir yakni mengeluarkan kebijakan menurunkan jabatan
seorang pegawai Kemenag setempat, Faturahman S.Ag, dari golongan III/d ke III/b
tanpa mekanisme dan tanpa prosedur.
“Kami mendesak Kepala Kemenag agar dicopot karena gagal memimpin
Kemenag,” kata perwakilan massa aksi, A. Majid.
Tidak hanya itu, massa aksi juga mempertanyakan jabatan Kepala Kemenag
syarat kepentingan. Pasalnya selama dua periode menjabat Kepala Kemenag Kota
Bima.
“Sudah tidak lagi menjabat di Kemenag Kota, sini menjabat di Kabupaten
Bima. Kami menduga ini ada unsur kesengajaan,” ujarnya.
Aksi protes puluhan kader dan Alumni Muda HMI Bima di kantor di Kantor
Kemenag Kabupaten Bima, Jum’at (9/2) berlangsung ricuh. Massa aksi dan pegawai
nyaris adu jotos.
Massa aksi mendesak bertemu dengan Kepala Kemenag setempat, H. Syahrir
yang sedang berada di dalam ruangan.
Saat itu kebetulan sedang proses pelantikan sejumlah pejabat baru.
Massa aksi ingin klarifikasi terkait surat keputusan mutasi terhadap
Faturahman S.Ag yang sebelumnya sebagai Kasi diganti Penyuluh Agama. Dalam
surat itu juga tertera penurunan pangkat pegawai dari golongan III/d ke
golongan III/b.
Sebagian massa aksi meneriaki agar pelantikan itu ditunda karena tidak
sesuai prosedur dan cacat hukum. Adu mulut hingga saling dorong tak mampu
dihindari. Hingga membuat suasana tegang.
Karena tidak kunjung ditemui Kepala Kemenag. Massa aksi juga sempat
meluapkan kekecawaannya dengan membakar tumpukan sampah di depan halaman parkir
kantor setempat.
Suasana kembali kondusif setelah belasan aparat kepolisian diterjunkan
untuk mengamankan jalannya aksi. Kemudian massa aksi membubarkan diri dan
berjanji akan melakukan serupa pada Senin mendatang.
Walaupun adanya kericuhan dan ketegangan, tidak menunda proses pelantikan
pejabat struktural. Hal tersebut disampaikan salahseorang pegawai Kemenag.
“Pelantikan tetap berjalan, ada 5 pejabat yang dilantik,” katanya.
Kepala Kemenag Kabupaten Bima, H. Syahrir menanggapi aksi protes massa
aksi yang tergabung dalam kader HMI dan KAHMI muda Bima mengenai kebijakannya,
Jum’at (9/2/2018). “Pro dan kontra kebijakan itu wajar,” katanya.
Meski demikian, sebagai Kepala Kemenag, Syahrir mengaku merasa kecewa.
Karena proses kebijakan yang diterapkannya, yakni melakukan mutasi dan rotasi
biasa dalam organisasi manapun.
“Rasa kecewa tetap ada sebagai atasan. Rotasi dan mutasi ini sudah
sesuai ketentuan,” ungkapnya.
Terkait adanya salahseorang pejabat yang diturunkan pangkat dari
golongan III/d ke III/b ditepis olehnya. Menurutnya, pejabat tersebut hanya
beralih fungsi jabatan dari pejabat struktural ke fungsional.
“Mengapa dialihkan? Saya melihat sesuai dengan potensi yang
dimilikinya. Tidak ada penurunan pangkat, hanya peralihan saja,” tegasnya.(M)
Post a Comment