Jelang Pilkada 2018, KPI Diharap Jadi Wasit yang Adil
JAKARTA, Media NTB – Jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) harus menjadi wasit yang adil dalam mengawasi segala bentuk
politisasi dalam setiap siaran di televisi dan radio. DPR berharap KPI
menunjukkan integritasnya dalam mengawasai tendensi yang ada dalam media.
“Kita semua ketahui bersama, saat ini sudah masuk tahun politik, pasti
ada subjektivitas itu. Perlu ada integritas dari KPI. Kami berharap besar pada
KPI, diakui secara tidak langsung, KPI ini juga menjadi penentu arah ke mana bangsa ini akan dibawa,” kata
anggota Komisi I DPR Bachtiar Aly dalam kerja dengan KPI di Jakarta, Selasa
(30/1).
Politisi NasDem ini berharap KPI bisa menjadi filter bagi pemberitaan
dan opini yang kurang baik. KPI harus mampu mendesain dan menyebarkan opini
publik yang objektif dan mampu dicerna oleh masyarakat.
Bachtiar juga mengingatkan kepada KPI agar memasukkan unsur ideologi
kebangsaan dalam pengawasannya terhadap media-media tersebut.
“Perlu diingat bahwa pengawasan juga perlu ada unsur ideologinya. Dalam program siaran
media harus ada ideologi yang berpihak kepada Indonesia khususnya dalam mengembangkan nilai-nilai Pancasila. Ini
sangat penting bagi kita semua terutama generasi penerus bangsa,” tegas
Legislator dapil Aceh I ini.
Sehingga, lanjutnya, jangan sampai program siaran di media tersebut
lebih cenderung mengikuti kepentingan atau pola pikir pemilik perusahaan media.
Oleh karena itu, Bachtiar meminta agar KPI lebih bertindak tegas jika
dalam penilaian ditemukan ada media yang kurang tepat dalam menyiarkan program
siarannya.
“Apakah corporate culture media kita ini identik dengan pemilik TV
tersebut. Bisa saja penonton kita
di-brainwash, maka saya kira KPI harus bisa intervensi di sana,” ujarnya.(M)
Post a Comment