Walikota Bima Jadi Irup Upacara HUT Kota Bima ke-16
Bima,
Media NTB - Walikota Bima M Qurais H Abidin menjadi
inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bima ke-16 pada hari
Selasa, 10 April 2018. Upacara berlangsung di Halaman Kantor Walikota Bima,
dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Ekonomi kreatif ;
Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah Nusa Tenggara Barat, Direktur Bina Masyarakat Kepolisian Daerah NTB,
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi NTB, Direktur Bank NTB,
Bupati Bima dan anggota FKPD Kabupaten Bima, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Tahun 2018, Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota Bima Tahun 2018, Pimpinan BUMN/BUMD, Perwakilan Universitas Kristen
Petra Surabaya.
Tampak pula perwakilan
organisasi pemuda, Kepala Sekolah, Pengawas dan Dewan Pendidikan, Pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemerintah Kota Bima, Camat, Lurah,
unsur organisasi wanita, veteran, pimpinan BUMN/BUMD, perwakilan instansi vertikal,
para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita, insan pers, dan
para akademisi serta para pengusaha turut menempati tenda undangan.
Peserta upacara berasal dari
unsur Kepolisian, Brimob, TNI, Kompi Senapan A, serta ASN Pemerintah Kota Bima.
Sebelum upacara, ditampilkan tarian kolosal oleh kelompok seni Sekolah Dasar.
Sebelum upacara dimulai para tamu undangan yang hadir disuguhkan atraksi dari
Praja Wibawa Sat Pol PP Kota Bima berupa atraksi senam praja dan atraksi bela
diri.
Tema HUT tahun ini adalah
“Dengan Semangat Hari Jadi Kota Bima Ke-16, Kita Tingkatkan Semangat
Kebersamaan Untuk Kota Bima Yang Tangguh, Maju Dan Melayani.” Dimana salah satu
dasar pemilihannya agar kita selalu mengingat bahwa tujuan dibentuknya Kota
Bima adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dalam sambutannya Walikota
Bima menyampaikan napak-tilas pencapaian dan tantangan selama memimpin Kota
Bima. Agenda-agenda besar pembangunan berhasil dilaksanakan, dan Kota Bima juga
berhasil pulih dari bencana Banjir Bandang tahun 2016 dalam waktu yang relatif
cepat.
Selama 16 tahun terbentuknya
Kota Bima telah mengalami perubahan signifikan, baik dari aspek fisik maupun
aspek sosial budaya, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan Kota Bima dilaksanakan
sesuai tipologi kawasan. Kawasan Barat sebagai pusat perdagangan dan jasa,
tengah untuk pusat pemerintahan dan pendidikan, dan kawasan Timur untuk
pengembangan pertanian dan perkebunan serta daerah konservasi.
Sesuai fungsinya untuk
pengembangan pertanian, perkebunan dan konservasi, di kawasan timur Kota Bima
dibangun embung, irigasi pertanian dan pembukaan jalan ekonomi maupun jalan
usaha tani. Untuk menunjang kegiatan perdagangan dan jasa, berbagai
infrastruktur perekonomian dibangun. Selain itu, penataan taman kota atau ruang
terbuka hijau terus diupayakan.
Dijelaskannya pula, ada 7
titik strategis penataan Kota Bima sebagai kota tepian air yang merupakan
koridor pertumbuhan ekonomi, yaitu: Ni’u, Lawata, Ama hami, Pelabuhan Bima,
Istana Kesultanan Bima, Kampung Nelayan Bonto, dan Pantai Kolo.
Khusus kawasan ama hami,
terdapat Masjid Terapung, Taman Ama Hami, Pusat Layanan Usaha terpadu, dan
Pasar semi modern ama hami yang diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada
tanggal 29 April 2016. Demikin pula dengan Masjid Terapung Amahami yang mulai
dibangun pada tanggal 10 April 2017, dan telah mulai dimanfaatkan pada Januari
2018. Kini masjid tersebut menjadi Ikon Baru Kota Bima yang terus diramaikan
oleh jama’ah maupun pengunjung.
“Jika kita harus menghitung
antara pencapaian dan tantangan, antara nikmat dan cobaan, maka sesungguhnya
nikmat Allah kepada Kota Bima ini tidak terhitung”, ucap Walikota.
Pada periode 2013 – 2017,
ada 14 sasaran strategis Pemerintah Kota Bima, yaitu: (1) Meningkatnya
kepatuhan terhadap ajaran agama; (2) Meningkatnya kerukunan hidup beragama; (3)
Meningkatnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal; (4) Meningkatnya mutu
pendidikan; (5) Meningkatnya daya saing; (6) Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat; (7) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana
dasar; (8) Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik; (9) Meningkatnya
pelayanan publik yang prima; (10) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi; (11)
Meningkatnya pendapatan masyarakat; (12) Meningkatnya produksi pertanian; (13)
Meningkatnya kualitas infrastruktur perkotaan yang baik; serta (14)
Terpeliharanya keamanan dan ketertiban.
Berbagai sasaran strategis
ini bisa tercapai, dengan capaian indikator kinerja masing-masing sasaran
antara 90 hingga 100%. Pertumbuhan ekonomi Kota Bima pada tahun 2017 adalah
sebesar 5,78%, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang
berada pada 5,07 %. IPM Kota Bima tahun 2017 adalah 73,67. Angka ini merupakan
yang tertinggi di NTB dan diatas rata-rata IPM nasional.
Demikian pula dengan
persentase penduduk miskin di Kota Bima pada tahun 2017 sebesar 9,27%. Ini
merupakan prestasi yang signifikan karena pada tahun 2013 angka kemiskinan Kota
Bima masih berada pada angka 10,54%. Angka kemiskinan Kota Bima merupakan angka
kemiskinan terendah di provinsi NTB dan berada dibawah rata-rata nasional. Atas
capaian ini, Walikota Bima meraih
Entrepreneur Awards 2017 kategori pengentasan kemiskinan dari Innovation Network Asean.
Berbagai penghargaan juga
mampu ditorehkan oleh Walikota Bima diantaranya
menerima Piagam Penghargaan Upakarti tahun 2017 Kategori Jasa Kepedulian
terhadap Pengembangan Komoditas Tenun Ikat Bima dari Menteri Perindustrian
Republik Indonesia. Sementara pada tahun yang sama Wakil Walikota menerima
penghargaan Dharma Karya Kencana Program Kependudukan dari Kepala BKKBN RI.
Pemerintah Kota Bima piagam
penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
atas prestasi Peningkatan Akuntabilitas Kinerja tahun 2016 dengan predikat “B”.
Dalam bidang keuangan,
pemerintah Kota Bima juga meraih penghargaan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun
anggaran 2016 dengan capaian standar tertinggi. Dalam hal perencanaan
pembangunan, Pemkot Bima meraih juga berhasil mendapatkan penghargaan Pangripta
Nusantara sebagai juara I tingkat Provinsi NTB tahun 2017. Dibidang keagamaan,
Kota Bima telah mampu mengantarkan salah satu Qori Kota Bima Budiman Hasan
menjadi juara I pada MTQ internasional tahun 2017 yang dilaksanakan di
Thailand.
Selain itu, untuk percepatan
dan pemerataan pembangunan wilayah, tahun ini Pemkot Bima juga telah berhasil
melaksanakan pemekaran dan pembentukan tiga kelurahan baru yaitu kelurahan
Jatibaru Timur, Kelurahan Ule dan Kelurahan Oimbo yang telah ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Dalam Negeri.
“Semua pencapaian ini tidak
akan dapat terwujud tanpa dukungan pemerintah pusat, pemerintah Provinsi NTB,
DPRD Kota Bima, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bima, organisasi non
pemerintah, BUMN/BUMD maupun berbagai komunitas masyarakat”, ujar Walikota
Bima.
Diakhir sambutannya Walikota
Bima menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
elemen yang telah terlibat dalam membangun Kota Bima. Tahun ini pula menjadi
tahun terakhir Periode Kepemimpinan Walikota Bima, disadarinya bahwa selama
kempemimpinannya masih belum bisa maksimal memenuhi tuntutan dan kebutuhan seluruh masyarakat Kota Bima.
“Terima kasih atas dukungan
selama ini. Saya sebagai Walikota Bima sekaligus mohon pamit, karena pada bulan
Juli nanti saya akan mengakhiri jabatan saya selaku Walikota. Semoga apa yang
sudah kita upayakan bersama selama ini tercatat sebagai amal sholeh di hadapan
Allah SWT”, ucap Walikota Bima dengan penuh haru.(M)
Post a Comment