Dianggap Tidak Menghargai Penyuluhan Anti Narkoba Berujung Anarkis, Kaca Jendela Kantor Desa Pecah
Bima
Media NTB - Lantaran Pemerintah Desa (Pemdes) Bontokape
dinilai apatis untuk mendukung kegiatan penyuluhan anti narkoba yang
dilaksanakan oleh Ikatan Pemuda Bontokape (IPB) dan Ikatan Mahasiswa Sila
(Ikmasi) di RT 04 Dusun 02 Desa Bontokape, sekitar pukul 09.30 Wita, Minggu
(6/5). Delapan kaca jendela kantor desa setempat menjadi tumbal kemarahan
sejumlah pemuda yang tergabung dalam IPB dsan Ikmasi.
Ketua Pemuda desa setempat,
Muhamad Arkam mengungkapkan, sebelumnya IPB dan Ikmasi hendak melaksanakan kegiatan
penyuluhan anti narkoba. Dalam kegiatan tersebut, pihak pelaksana menggandeng
perwakilan BNN Bima, Pemerintah Kecamatan Bolo, Kapolsek Bolo, juga Pemdes
setempat,” ujar Muhamad Arkam yang dikonfirmasi saat aksi spontanitas di depan
kantor desa setempat, Minggu (06/05/18).
Kata dia, pihak pelaksana
sudah melakukan koordinasi dengan Pemdes setempat terkait kegiatan itu. Tidak
saja itu, pihak pelaksana sudah menyebarkan undangan yakni pada Jum'at (4/5)
serta melakukan koordinasi secara lisan kepada Kepala Desa (Kades) agar hadir
dalam pelaksanaan itu. Akan tetapi, saat pelaksanaan kegiatan, tak satu orang
pun perwwakilan Pemdes yang hadir dalam kegiatan itu, sehingga kegiatan saat
itu tidak dilanjutkan.
“Kegiatan tidak dilanjutkan
lantaran perwakilan Pemdes tidak hadir dalam kegiatan itu, ” terangnya.
Menyusul munculnya sikap
apatis dari Pemdes, sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam IPB dan
Ikmasi melakukan aksi spontanitas yakni melakukan demontrasi di depan kantor
desa setempat.
“Kegiatan tidak dilanjutkan.
Sejumlah anggota IPB dan Ikmasi langsung gelar aksi spontanitas yakni
berdemontrasi, ” Muhamad Arkam.
Lanjut dia, kaitan masalah
bentuk anarkis yang terjadi saat itu, dirinya tidak mengetahui secara jelas
siapa yang melakukan pengerusakan itu.
“Saya tidak mau
berspekulasi. Siapa yang memecahkan kaca jendela kantor desa, saya tidak tahu,
” ungkapnya.
Sementara Korlap aksi Ebit,
yang juga Mahasiswa STKIP Taman Siswa mengatakan, aksi tersebut merupakan
bentuk kekecewaan terhadap sikap apatis Pemdes setempat untuk menghadiri
kegiatan penyuluhan anti narkoba sekaligus tidak mendukung kegitan saat itu.
“Sebelumnya telah hadir
Camat Bolo dan Perwakikan BNN selaku pemateri dalam kegiatan itu. Karena
Perwakilan Pemdes tidak nongol dan ditunggu hampir 30 menit. Kegiatan itu tidak
dilanjutkan sehingga IPB dan Ikmasi melakukan aksi spontanitas yakni berunjuk
rasa di depan kantor desa setempat, ” terang Ebit.
Kata dia, mestinya Pemdes
harus tanggap dengan adanya penyuluhan anti narkoba. Bukan malah apatis seperti
ini, apalagi kegiatan ini sifatnya membantu Pemdes dalam rangka upaya penekanan
terhadap pengguna atau penyalahguna obat obatan terlarang dan jenisnya, ”
bebernya.
Dijelaskannya, terkait
kegiatan tersebut, pihak pelaksana sudah menyebarkan undangan yakni pada Jum'at
(4/5). Jadi apa yang dilakukan saat ini bukan tidak berdasar. Tapi murni karena
sikap apatis Pemdes yang sedikitpun tidak memberikan dukungan.
“Pemdes harus hadir dalam
kegiatan penyuluhan bukan menghindar. Apalagi saat itu, Camat dan Perwakilan
BNN sudah lama menunggu, ” terangnya.
Kapolsek Bolo, AKP. Muhtar,
HI, S. Sos membenarkan adanya aksi tersebut. Bahkan dalam aksi spontanitas
tersebut terjadi anarkis yakni melakukan pengerusakan pecahnya delapan kaca
jendela kantor desa setempat. Akan tetapi, terkait pengurasakan itu, dirinya
mengaku tidak melihatnya karena laporan masyarakat terkait pengerusakan itu
telat.
“Laporan diterima setelah
pengerusakan. Sehingga siapa pelakunya belum diketahui, ” ujar Kapolsek.
Pasca mendapat laporan
masyarakat terkait hal itu, pihaknya langsung turun ke TKP sekaligus mengawal
aksi IPB dan Ikmasi saat itu. Diakuinya, aksi tersebut berakhir setelah ada
upaya yang dilakukan yakni mengajak massa aksi untuk melakukan audensi dengan Pemdes
yang juga dihadiri oleh Kades dan aparaturnya yakni di tempat pelaksanaan di RT
04 Dusun 02 desa setempat.(Rif)
Post a Comment