Jika Terpilih, Zul-Rohmi Gagas Pemanfaatan Energi Alternatif di NTB



Mataram, Media NTB - Mengantisipasi dampak lingkungan yang tidak baik karena pemakaian energi fosil maupun efek pemanasan global (global warming), pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Dr Hzulkieflimansyah dan DR Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat NTB.


Sejumlahenergi terbarukan atau alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan utama energi yaitu  panas bumi (geothermal ), panas matahari (solar cell), tekhnologi turbin kincir yang menghasilkan energi dari angin, maupun  intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan . Karena semua teknologi tersebut  ramah lingkungan dan lebih  efisien jika dikonsumsi untuk kepentingan massal .


Percepatan pemakaian energi terbarukan harus segera disosialisasikan dan dipraktekkan untuk masyarakat NTB agar dipahami secara holistik.  Misalnya untuk tenaga listrik, masyarakat NTB di wilayah terpencil perlu difasilitasi atau dibuatkan  tenaga surya (solar cell), tekhnologi turbin kincir ataupun  panas bumi.


Zul Rohmi memastikan penggalakkan pemakaian energi terbarukan untuk warga di NTB sebagai respon makin lemahnya daya dukung lingkungan akibat pemakaian energi yang tidak ramah lingkungan. Selain boros dan tidak ramah lingkungan, energi fosil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang karbon dioksida (CO2) yang berbahaya tersebut.


Demikian diungkapkan Cawagub No 3,  Dr Hj Sitti Rohmi kepada media, Kamis (17/5/2018) berkaitan komitmen Zul Rohmi terhadap isu pelestarian lingkungan dan energi terbarukan.


Menurut Dr Sitti Rohmi, paket Jilbab Ijo Zul-Rohmi menilai pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu cara mengurangi beban ekonomi warga NTB akibat lonjakan kebutuhan hidup semua sektor kehidupan.


“Sebagai salah satu solusi energi alternatif, Zul Rohmi akan membuat roadmap pemakaian/percontohan  energi terbarukan  khususnya listrik di desa terpencil yang tidak ada jaringan Listrik PLN,” ujarnya.


Untuk isu bio diversity atau keaneka ragaman hayati, Sitti Rohmi menambahkan  di wilayah NTB akan memberikan perhatian khusus dan bertekad melindungi kawasan endemik yang tingkat keanekaragaman hayatinya tinggi. 


“Kawasan Geo Park Rinjani harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Tujuannya untuk kesinambungan dan mempertahankan  ekosistem wilayah tersebut,” ungkapnya.


Sementara itu untuk Isu intensifikasi dan modernisasi tekhnologi  pangan  Sitti Rohmi mengisyaratkan pihaknya akan memberikan bukti kepada masyarakat NTB tentang pentingnya mengembangkan varietas unggul melalui rekayasa teknologi yang berdampak positif.


“Untuk itu Zul Rohmi akan menggandeng pakar pakar teknologi pangan dan pertanian di NTB untuk mengembangkan budidaya tanaman unggul,” isyaratnya.


Untuk diketahui bahwa saat ini Dr Zul bersama tim dari Universitas Tekhnologi Samawa (UTS) telah melakukan uji coba penanaman bibit kurma varietas unggul di kawasan bukit  lingkungan UTS beberapa waktu lalu.


Diprediksi tiga tahun mendatang, Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun Kurma yang berbuah ranum. Selain kurma, Sumbawa juga memiliki kebun zaitun dan tin yang berbuah lebat. Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit kurma, tin dan zaitun di lahan  1 hektar yang  di kaki Bukit Olat Maras tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Qur’an.


Ada 100 bibit yang ditanam. Terdiri dari 60 bibit kurma yang dibagi dalam tiga jenis yakni Kurma Azwa, Kurma Barhe dan Kurma KL1 dari Thailand. Kemudian bibit zaitun dan tin masing-masing 20 bibit.


Sementara itu Dr. H. Zulkieflimansyah menyatakan bahwa Olat Maras  menjadi simbol  mewujudkan segala sesuatu yang menurut orang mustahil. Di kaki bukit  UTS dibangun di tengah rasa pesimis dan keraguan berbagai pihak. Kini di kaki bukit ini juga dibangun Taman Al-Quran yang di dalamnya ditanami Kurma, tin dan zaitun.


“Kita selalu meretas jalan baru sehingga nanti jika (taman Al-Qur’an) ini sukses dalam 2 tahun saja, saya kira akan ditiru oleh banyak orang di Pulau Sumbawa,” kata Doktor Zul.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.