Badko HMI Nusra: Lawan Aksi kekerasan oleh Polisi dan Minta Kapolri Proses Anggotanya

Taufiqurrahman S.H

Bima,Media NTB - Tindakan kekerasan terhadap salah seorang anggota HMI bernama Arif Wahyudin oleh oknum anggota polisi di Dompu membuat Pengurus Badan Koordinasi HMI Nusa Tenggara (Badko HMI Nusra) angkat bicara.



Ketua Bidang Hukum dan HAM Badko HMI Nusra Taufiqurrahman S.H mengecam keras tindakan represif aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap  kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  saat melakukan aksi di depan Mapolres Dompu pada Senin kemarin, (23/7/2018).



Menurutnya, di era demokrasi seperti sekarang ini, demonstrasi merupakan salah satu hak konstitusional tiap warga negara. “Aksi damai HMI adalah hak konstitusional di era demokrasi, apalagi sebelumnya kader HMI  diduga dianiyah oleh oknum kepolisian Polres Dompu, dan meraka melakukan Aksi depan Mapolres Dompu meminta keadilan adanya insiden tersebut kepada pihak Polres," tegasnya dalam keterangan pers,selasa (24/7/2018)



Para pentolan HMI mengalami luka parah dan dirawat intensif di RS Umum Dompu. Menurut pria yang akrab disapa Opic Paradewa ini, seharusnya Polri menangani unjukrasa dengan bijak tanpa harus ada pemukulan dan pembubaran secara brutal. "Kemandirian Polri agar humanis profesional hingga lepas dari militer Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) adalah buah perjuangan mahasiswa dan rakyat saat Reformasi 1998 dulu," ujarnya.



Selain itu, iya juga meminta kepada Kapolri untuk mengatasi Khusus Persoalan ini, "jika tidak maka kami anggap kepolisian tidak profesional dalam menangani masalah Aksi demontrasi dan menegakkan Hukum secara Objektif,"kata Opic Paradewa



“Segera diproses oknum polisi sesuai prosedur hukum yang berlaku dan obati para aktivis HMI hingga pulih. Sebaiknya Polres Dompu legawa atas gelombang protes mahasiswa untuk meminta keadilan Penegakan Hukum oknum polisi Polres Dompu. Kalau tak sanggup lebih baik mundur saja,” pungkasnya sembari menegaskan kepada Seluruh kader HMI Badko Nusra jangan Pernah Takut dan Mundur melawan setiap Kezoliman yang ada, tetap solid dan jaga Marwah perjuangan.



Sementara, hal yang sama di ungkapkan Sekretaris Umum Badan Koordinasi HMI Nusa Tenggara Hendri Harliawan, M.Si menyesalkan insiden tidak mengenakkan yang dialami anggota HMI Cabang Dompu. Ia menyesalkan kejadian dugaan penganiyayaan dan pengeroyokan terhadap salah seorang anggota HMI Dompu oleh oknum aparat kepolisian Polres Dompu. "Kami meminta kepada Polda NTB untuk segera turun mengevaluasi kenerja anggotanya, biar tidak berlaku sewenang-wenang," tegasnya.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.