Harapan Masyarakat dan Tokoh Sumbawa untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Terpilih



Sumbawa Besar, Media NTB - Tidak ada keraguan lagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc—Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd unggul dari tiga pasangan calon lainnya. Mulai dari hasil quick count beberapa lembaga survey termasuk hasil hitung cepat KPU berdasarkan entri Model C1 apa adanya meski tidak bersifat final, maupun di Pusat Data dan Tabulasi sejumlah partai politik terutama PKS dan Demokrat selaku partai pendukung pasangan bernomor urut tiga tersebut, semua menyatakan Zul Rohmi peraih suara tertinggi.


Meski belum ditetapkan secara resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, namun sudah muncul berbagai harapan masyarakat terhadap pelanjut ikhtiar TGB ini.


Di antaranya, H. A. Rachman Muchtar, SE., MBA., M.Sc—salah satu tokoh Sumbawa. Sebagai masyarakat Sumbawa Ia mengaku bangga karena proses demokrasi Pilkada NTB berlangsung aman dan damai. Dari empat pasangan putra terbaik NTB berkompetisi secara sehat dan pastinya melahirkan satu pemimpin di antaranya.


Sebagai orang Sumbawa tentunya ia juga mengaku bangga karena akhirnya putra Sumbawa menjadi pemimpin NTB berdasarkan hasil hitung cepat. Ini membuktikan adanya kehidupan ber-NTB masyarakat di Bumi Gora ini, tanpa sentimen etnis. Artinya masyarakat NTB sudah cerdas, memilih pemimpin karena kompetensi, kualitas dan lebih mengedepankan kepentingan yang lebih besar agar NTB dengan pemimpin baru menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Kita telah mengantarkan mereka untuk melanjutkan pembangunan di NTB pasca kepemimpinan TGB—Amin,” ungkap Haji Rachman—sapaan akrab mantan Kepala Pertamina Sumbawa yang pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Sumbawa periode 2010—2015 (Paket ARAS) Jumat (29/6).


Untuk kesuksesan tugas bagi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dan berdasarkan hasil quick count menempatkan Zul Rohmi unggul, Haji Rachman berharap agar dapat merangkul pihak-pihak yang tidak mendukungnya pada saat pesta demokrasi kemarin. Pasalnya Zul-Rohmi meraih sekitar 31% suara, artinya terdapat 69% yang tidak mendukungnya dan tersebar di tiga calon yang menjadi rivalnya. “Langkah pertama dalam memulai tugasnya sebagai gubernur NTB, Zul Rohmi harus merangkul 69% yang tidak memilih beliau,” saran Haji Rachman.


Sebaliknya, semua masyarakat NTB harus mendukung Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih agar dapat mengemban amanah dengan baik untuk lima tahun ke depan. Sebab tidak ada gubernurnya kelompok maupun partai politik tertentu, melainkan gubernur untuk semua masyarakat NTB.


Harapan lainnya datang dari kalangan akademisi di Kabupaten Sumbawa. Adalah Supriyadi SH.I., MH.I yang berharap pemimpin NTB terpilih dapat memberikan perhatian besar di bidang pendidikan agar tidak ada lagi anak yang tidak mendapat kesempatan pendidikan. Selain itu meningkatkan perhatian untuk berbagai perguruan tinggi di NTB secara adil. Pemimpin terpilih juga diharapkan membantu pemerintah daerah Sumbawa dalam menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan yang masih tertunda di ruas Batudulang, Tepal, Baturotok, dan Pelita.


Tokoh lainnya adalah Adiat Hasan yang meminta untuk memprioritaskan perjuangan pembentukan Propinsi Pulau Sumbawa (PPS). Harapan ini sama dengan permintaan putra Sumbawa yang merupakan tokoh nasional, H. Fachri Hamzah SE yang dilansir beberapa media online. Singa Senayan ini berharap Pemekaran Pulau Sumbawa (PPS) cepat terbentuk dari tangan dingin Gubernur terpilih. “Untuk Pulau Sumbawa kan, lebih baik dia dimekarkan, karena infrastrukturnya perlu dimekarkan,” pinta Fahri pasca menjadi narasumber anti korupsi di Universitas Mataram, Jum’at (29/6) pagi, seraya menyebutkan bahwa prosesnya sudah berada di meja Presiden tinggal menunggu teken dari orang nomor satu di NKRI ini.


Ady Abu Hafidz–salah seorang warga Sumbawa mengatakan bahwa Pilgub NTB telah usai dan yang menjadi pemenang adalah pilihan bersama. Bagi yang menang untuk tidak terlalu berbangga diri, dan yang kalah tetap semangat dan berbesar hati. “Mari jalin kembali persaudaraan dan jaga silaturrahmi. Jangan ada dendam, amarah, dan kebencian sebab ini hanyalah Pilkada bukan perang".Tutupnya.(M)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.