Kasad: Forum Silaturahmi dengan KBT Sebagai Penegasan Komitmen Netralitas TNI AD
Bima,
Media NTB - Silaturahmi dengan Keluarga Besar TNI,
selain sebagai sarana bernostalgia kembali di Markas Besar Angkatan Darat, pada
hakikatnya merupakan forum yang bertujuan meningkatkan solidaritas dan
soliditas yang nantinya dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD.
Hal tersebut disampaikan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono pada acara silaturahmi
Kasad dengan Keluarga Besar TNI, di Mabesad, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Kasad mengatakan, apapun
yang dilakukan para prajurit, dampaknya tidak akan lepas dari para
Purnawirawan. “Hubungan emosional dan kesamaan latar belakang yang terbangun
selama inilah yang telah mampu merekatkan para prajurit dan para
Purnawirawan,”ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan,
para Purnawirawan serta generasi muda KBT mampu menunjukkan eksistensi
positifnya di masyarakat melalui beragam bidang pengabdian, baik ekonomi,
politik, sosial maupun budaya, secara formal maupun informal, melalui kelompok
organisasi, swasta maupun di lembaga pemerintah. “Kami tentu saja mengapresiasi
hal yang amat membanggakan TNI AD ini karena sumbangsih dari para Purnawirawan
dan Generasi Muda KBT,”ucapnya.
Jenderal TNI Mulyono
menyampaikan, dalam Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan
Polisi, dimana pasal 5 ayat 2 menyatakan bahwa TNI bersikap netral dalam
kehidupan politik, dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
“Ketentuan ini telah teraktualisasi sebagai komitmen dasar prajurit bahwa
netralitas TNI adalah harga mati, yang senantiasa implementasikan dalam tiap
kegiatan berdemokrasi seperti Pilkada, Pilleg maupun Pilpres/Wapres di
Indonesia,”ungkapnya.
“Institusi TNI AD maupun
prajurit bertekad tidak akan pernah berkecimpung dan terlibat di dalam dunia
politik praktis,”tegas Jenderal Bintang empat ini.
Selanjutnya alumni Akmil 84
ini menambahkan, terkait dengan kehidupan politik negara saat ini khususnya
pada segmen generasi muda, Keluarga Besar TNI telah membentuk beberapa
organisasi kepemudaan yang memiliki keberagaman dalam platform dan segmentasi politiknya.
“Organisasi-organisasi kepemudaan tersebut harus saling bersinergi dalam rangka
mewujudkan komitmen Keluarga Besar TNI untuk mencapai tujuan nasional meskipun
mungkin memiliki perbedaan dalam platform dan afiliasinya,”sambungnya.
Kasad juga mengungkapkan,
dalam 2 tahun belakangan ini, beberapa lembaga survey seperti Litbang Kompas,
Poltracking ataupun Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) menempatkan
TNI, termasuk TNI AD di dalamnya, sebagai institusi dengan tingkat kepercayaan
publik paling tinggi. “Hal ini tentu saja memberikan kebanggaan tersendiri, dan
tentunya merupakan akumulasi pencapaian dari apa yang telah dikerjakan oleh
prajurit selama ini,”ucapnya.
“Kepercayaan kepada
institusi TNI AD, berkat persepsi positif publik, juga berimbas kepada
meningkatnya kepercayaan kementerian dan lembaga pemerintah lain untuk
berkolaborasi. Saat ini, TNI AD telah terikat kerjasama dengan 25 kementerian
menjalankan program-program yang memberi kontribusi positif terhadap proses
pembangunan nasional,”tegas Kasad.
Kasad berpesan, para
prajurit senantiasa berupaya menanamkan nilai-nilai dan karakter prajurit yang
sesuai dengan kepribadian dan latar belakang sejarah bangsa Indonesia. Sungguh
merupakan tantangan tersendiri, bagaimana menanamkan nilai-nilai luhur
kejuangan yang menjadi ciri khas prajurit TNI ke dalam diri generasi muda saat
ini.
“Prajurit TNI AD telah
bertekad meskipun pengabdian dalam masa dinas berbatas waktu, dan prajurit akan
senantiasa berganti sejalan dengan berjalannya waktu, tetapi waktu dan jaman
itu tidak akan boleh mengubah karakter dan ciri khas prajurit,”pungkasnya.(M)
Post a Comment