AJI Kecam Kekerasan Terhadap Suci Annisa Jurnalis Kompas TV
Jambi,
Media NTB - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi
mengecam tindakan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci
Annisa, jurnalis Kompas TV Jambi. Pada Jumat (3/8) siang, Suci Annisa (28)
mendapat kekerasan saat meliput arakan api obor Asian Games.
Kekerasan terhadap jurnalis
perempuan itu terjadi kawasan lampu merah Simpang Empat Museum Siginjai,
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Suci Annisa yang sedang melaksanakan tugas
jurnalistik, dipukul di bagian ulu hati secara tiba-tiba, hingga dia mengerang
kesakitan.
"AJI Kota Jambi
mengecam keras tindakan kekerasan dan premanisme yang dilakukan oknum pasukan
pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa," kata Ketua AJI Kota
Jambi, M Ramond EPU, Sabtu (4/8).
AJI berpandangan, tindakan
yang dilakukan oleh oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games itu telah
menciderai Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Pada Pasal 4l UU
40/1999 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan pers, dan pers nasional
mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan
informasi.
Dia menyebut tindakan oknum
itu sudah masuk kategori pidana, karena dengan sengaja melakukan tindakan yang
berakibat menghambat kebebasan pers.
Sesuai dengan Undang-undang
Pers, ucapnya, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan
tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan kegiatan
jurnalistik dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp.
500.000.000.
AJI mendesak kepolisian dan
juga pemimpin pasukan pengamanan api obor Asian Games agar melakukan pengusutan
terhadap kasus kekerasan terhadap jurnalis ini. "Asian Games akan diliput
jurnalis dari puluhan negara. Jangan sampai kasus serupa terjadi, sehingga
perlu kepada semua petugas di Asian Games mengerti tentang kebebasan
pers," ujarnya.
Pemukulan terhadap Suci
Annisa yang merupakan ibu dari tiga anak itu terjadi saat dia sedang mengambil
gambar tepat dibelakang oknum yang memukulnya itu. Saat oknum itu mendekatinya,
langsunglah mendaratkan pukulan keras tepat di perutnya.
Informasi yang dihimpun oleh
AJI Kota Jambi, Suci Annisa bingung mengapa dia dipukul. Padahal dia meliput
kegiatan ini dari pagi sampai harus berlari-lari dari satu titik ke titik
lainnya. Dia sudah meminta kepada oknum petugas agar jangan main kasar, dan
telah kepada oknum itu bahwa dia jurnalis. Tapi petugas itu menyebut tidak
peduli dengan status Suci Annisa.
Penuturan Suci Annisa, hanya
satu orang dari pasukan pengamanan api obor asian games itu yang berlaku kasar
kepadanya. Setelah kejadian itu, oknum yang memukulnya langsung ditarik oleh
rekan-rekannya sesama pengamanan.
Tak hanya pemukulan, ada
juga oknum pengamanan yang melakukan dorongan ke fotografer Tribun Jambi,
Aldino, yang membuatnya hampir terjatuh. Tindakan ini menyebabkan Aldino hampir
jutuh beserta kamera yang dipegangnya. "Kami mengecam semua tindakan
kekerasan terhadap jurnalis ini. Harus diusut. Kasus ini jangan dibiarkan
menguap," ungkap Ramond.(M)
Post a Comment